Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fersianus Waku
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Fraksi Partai Demokrat DPR RI sekaligus putra kedua Susilo Bambang Yudhoyono, Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas) menghadiri Peresmian Museum dan Galeri Seni SBY-ANI di Pacitan, Jawa Timur pada Kamis (17/8/2023).
Ibas mengatakan Museum dan Galeri Seni SBY-ANI itu merupakan upaya melestarikan kekayaan ilmu, seni, dan budaya Indonesia.
"Serta mengenang perjalanan, karya, jasa, dan kontribusi ayahanda kita, Bapak Susilo Bambang Yudhoyono, Pak SBY, Presiden RI kita yang ke-6, dan almarhumah Ibu Ani Kristiani Herawati dalam memajukan negeri ini,” kata Ibas dalam keterangannya, Jumat (18/8/2023).
Menurutnya, Museum dan Galeri SBY-ANI merupakan wujud hadiah dari SBY kepada seluruh masyarakat.
Baca juga: Bertepatan dengan HUT ke-78 RI, Syarief Hasan Hadiri Peresmian Museum dan Galeri SBY ANI di Pacitan
Ibas sangat mendukung penuh pengembangan ilmu, karya, dan pelestarian seni dan budaya Indonesia.
Baginya, ilmu merupakan cerminan kemajuan dan seni merupakan cerminan dari jiwa dan identitas bangsa Indonesia.
“Satu hal yang saya ingat dari Pak SBY dan almarhumah Ibu Ani, beliau selalu mendorong anak-anaknya, para generasi muda untuk selalu belajar dan berproses, serta melakukan yang terbaik dalam kehidupan ini. Mereka mengatakan, ‘hidup adalah seperti universitas yang abadi,’ tidak ada jalan yang lunak menuju keberhasilan dan cita-cita besar,” ujar Ibas.
Ibas berharap Museum dan Galeri Seni SBY-ANI dapat memberikan manfaat bagi seluruh pihak, tidak terbatas hanya warga Kabupaten Pacitan saja.
“Semoga Museum dan Galeri Seni SBY-ANI terus abadi, menjadi ruang terbuka untuk umum sehingga siapa saja, tidak hanya masyarakat di wilayah Pacitan, tetapi di seluruh Indonesia bisa memiliki dan menikmatinya," ungkapnya.
Dia menerangkan meskipun Museum dan Galeri Seni SBY-ANI berada di kabupaten kecil di Indonesia, tapi akan menjadi mahakarya indah dari Kota 1.001 gua yang penuh pesona.
Ibas mengajak masyarakat sekalian untuk menjadikan momentum pembukaan museum ini sebagai awal dan perjalanan yang panjang dalam menyatukan masa lalu, masa kini, dan masa depan.
“Semoga museum ini terus abadi, menjadi ruang terbuka untuk umum. Sehingga siapa saja, teman-teman kita, saudara-saudara kita, keluarga kita dari Pacitan di seluruh tanah air dapat memilikinya, bisa menikmatinya," ucapnya.
"Menjadi tempat inspirasi bagi pengunjung dari segala lapisan di Indonesia. Menjadi tempat bertukar gagasan dan memperkuat ide demi masa depan yang lebih baik, maju, sejahtera, dan berkeadilan sosial,” sambung Ibas.