News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Ponpes Al Zaytun dan Ajarannya

Mulai Pembinaan Guru di Ponpes Al-Zaytun, Kementerian Agama Libatkan Densus 88

Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Muhammad Zulfikar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pimpinan Ponpes Al-Zaytun, Panji Gumilang. Kementerian Agama memberikan pembekalan terhadap guru dan tenaga kependidikan madrasah Pondok Pesantren Al-Zaytun.

Laporan wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Agama memberikan pembekalan terhadap guru dan tenaga kependidikan madrasah Pondok Pesantren Al-Zaytun.

Direktur Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Madrasah Muhammad Zain mengingatkan pentingnya peran guru dalam membentuk pemahaman untuk memiliki sikap moderat sejak dini.

Baca juga: Eks Lurah NII Blak-blakan Soal Al Zaytun, Dibaiat di Jakarta Sebelum Jadi Pegawai

“Guru madrasah memiliki peran penting untuk memberikan pemahaman yang toleran sejak dini kepada peserta didik,” kata Muhammad Zain yang dilansir dari laman Kemenag, Sabtu (19/8/2023.

Kegiatan yang diikuti 40 guru MI, MTs, dan MA Al-Zaytun ini digelar di Cirebon, Jawa Barat.

Dalam kesempatan tersebut, juga dilakukan sharing session yang dipandu perwakilan Densus 88.

Hal ini bertujuan untuk mendengar pendapat para guru untuk menciptakan madrasah yang kondusif bagi peserta didik.

Baca juga: Kemenag Indramayu Awasi Ketat Pembelajaran Santri di Ponpes Al-Zaytun

“Guru madrasah harus berhati-hati dalam berbicara kepada siswa, karena apa yang diucapkan oleh guru bisa jadi kenyataan,” tutur Zain.

Zain menuturkan madrasah yang kondusif penting bagi perkembangan peserta didik.

Para guru memiliki kemampuan untuk memahami minat, bakat, dan kemampuan peserta didiknya.

“Semisal ada murid yang suka matematika, sains, bahasa, melukis dan lain-lain. Guru harus bisa memfasilitasi itu. Dengan demikian Kecerdasan-kecerdasan siswa bisa terekspos dan dimaksimalkan,” ucap Zain.

Zain menambahkan guru harus mampu mewujudkan madrasah menjadi creative school.

"Mari kita terapkan konsep “madrasati jannati” atau madrasahku adalah surgaku. Kalau para siswa ini sudah merindukan madrasahnya, tempat belajarnya, maka otomatis mereka juga akan cinta atau bahkan kecanduan untuk belajar di madrasahnya," pungkas Zain.
 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini