TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Hakim ketua Fahzal Hendri heran dengan PT Aplikanusa Lintasarta sebagai pemenang proyek BTS Kominfo yang tergabung konsorsium paket tiga, tidak mengetahui aman atau tidak titik wilayah yang akan dibangun BTS di Papua Barat dan Tengah.
"Di dalam kontrak itu sudah ada list kota-kotanya sudah ada. Yang 954 titik itu," tanya hakim kepada Alfi Asman Direktur Niaga PT Aplikanusa Lintasarta yang bersaksi untuk terdakwa Johnny G Plate, Anang Latif dan Yohan di PN Tipikor Jakarta Pusat, Selasa (29/8/2023).
"Siap Yang Mulia," jawab Alfi.
"Tahu tidak saudara ada titik-titik yang tidak aman (Keadaannya)," tanya hakim.
"Pada saat itu tidak tahu," jawab Alfi.
"Katanya sudah tahu titik-titiknya," kata hakim.
"Tidak tahu kalau lokasinya tidak aman yang mulia. Setelah dilakukan survei kemudian melakukan pelayanan baru tahu bahwa di lokasi tersebut ada beberapa yang tidak aman," jawab Alfi.
"Pak Arya tahu tidak itu," lanjut hakim bertanya kepada saksi Direktur Utama PT Aplikanusa Lintasarta Arya Damar.
"Tidak tahu. Titik-titiknya disampaikan, tapi soal aman tidak aman baru selesai survei," jawab Arya.
"Tanda tangan kontrak," tanya hakim.
"Iya," jawab Arya.
"Kok segampang itu saudara tanda tangan kontrak titik-titiknya belum aman atau tidak. Maka dari Lintasarta sendiri pernah tidak timnya diterjunkan ke sana sebelum tandatangan kontrak," kata hakim.
"Kami sendiri punya kantor di Papua," jawab Arya.
"Tahu saudara daerah itu," tanya hakim.
"Tidak semua tahu. Namun titik-titik itu tidak kita lakukan survei langsung. Tetapi dilakukan pemetaan," jawab Arya.
"Jadi pihak Lintasarta belum tahu persis titik-titiknya," tegas hakim.
Dilansir dari siaran resmi Kominfo proyek BTS terbagi dalam lima paket kontrak. Kontrak paket 1 dan 2 dimenangi oleh Fiberhome, Telkom Infra, dan Multitrans Data sebagai konsorsium.
Kontrak paket 1 pembangunan BTS Kominfo terdiri dari 269 titik di Kalimantan dan 439 titik di Nusa Tenggara Timur.
Baca juga: Perusahaan Ini Tak Punya Teknologi Owner, Tapi Bisa Pimpin Konsorsium Paket 3 Proyek BTS Kominfo
Kemudian kontrak paket 2 pembangunan BTS Kominfo terdiri dari 17 titik di Sumatra, 198 titik di Maluku, dan 512 titik di Sulawesi.
Adapun paket 3 terdiri dari 409 titik di Papua dan 545 titik pembangunan di Papua Barat yang dikerjakan oleh PT Aplikanusa Lintasarta, Huawei, dan PT Sansaine Exindo sebagai konsorsium.
Kemudian paket 4 terdiri dari 966 titik di Papua dan paket 5 terdiri dari 845 titik di Papua.
Paket 4 dan 5 dikerjakan oleh PT Infrastruktur Bisnis Sejahtera dan ZTE Indonesia sebagai konsorsium.