News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Dugaan Korupsi di BAKTI Kominfo

Kerjakan Proyek BTS Kominfo Paket 3, Dirut Lintasarta Klaim Perusahaannya Masih Merugi Rp 77 Miliar

Penulis: Rahmat Fajar Nugraha
Editor: Johnson Simanjuntak
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kerjakan Proyek BTS Kominfo Paket 3, Dirut Lintasarta Klaim Perusahaannya Masih Merugi Rp 77 Miliar

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dirut PT Lintasarta Arya Damar bersaksi di persidangan perusahaannya masih merugi Rp 77 miliar dari proyek BTS Kominfo paket tiga.

Adapun hal itu disampaikan Arya bersaksi untuk terdakwa Irwan Hermawan, Mukti Ali dan Galumbang Menak terkait perkara dugaan korupsi pengadaan proyek tower BTS Kominfo di PN Tipikor Jakarta Pusat, Rabu (6/9/2023).

"Nilai kontrak rill yang saudara peroleh itu berapa pak?" tanya kuasa hukum Galumbang di persidangan.

"Kalau bicara di sini fase 1 dan 2 Lintasarta dapat 996 lokasi," jawab Arya.

"Bukan maksud saya nilai global konsorsium kontraknya," tanya kuasa hukum.

"996 lokasi itu sebesar Rp 2,4 triliun," jawab Arya.

"Dan inikan sudah saudara terangkan kemarin seperti apa. Pertanyaan saya begini dari Rp 2,4 triliun kan sudah dikerjakan semuanya. Atau sampai berapa jauh dikerjakan pak?" tanya kuasa hukum.

"Pada Desember 2021 kami hanya menyelesaikan 491. Kemudian 2022 akhir 850. Dan hari ini kita sudah 100 persen," jelas Arya.

"Tepatnya kapan?" tanya kuasa hukum.

"Di bulan Mei 2023 di luar yang kahar," jawab Arya.

"Secara fisik pekerjaan sudah selesai, pertanyaan saya begini dari pekerjaan fisik yang sudah selesai. Itu dalam catatan saudara aset dari BAKTI atau Lintasarta," tanya kuasa hukum.

"Aset BAKTI," jawab Arya.

"Keuntungan yang diterima Lintasarta dari mengerjakan paket 3 ini berapa?" tanya kuasa hukum.

"Sampai 22 Desember itu Rp 100 miliar," jawab Arya.

"Sampai Juli 2023?" tanya kuasa hukum.

"Itu karena paket ini berdasarkan ada pembeli barang ada operasional pak. Kita operasional sama sekali belum terima. Itu sebagai yang kita pasang juga belum terima sehingga totalnya kita minus Rp 77 miliar," jawab Arya.

"Itu beban konsorsium atau Lintasarta?" tanya kuasa hukum.

"Lintasarta," jelas Arya.

Sebagai informasi, berdasarkan siaran resmi Kominfo, dalam proyek BTS tersebut kontrak paket 1 dan 2 dimenangi oleh Fiberhome, Telkom Infra, dan Multitrans Data sebagai konsorsium.

Kontrak paket 1 pembangunan BTS Kominfo terdiri dari 269 titik di Kalimantan dan 439 titik di Nusa Tenggara Timur.

Baca juga: Konsorsium Libatkan Pihak Ketiga dalam Proyek BTS Kominfo, Hakim: Menghamburkan Uang Negara

Kemudian kontrak paket 2 pembangunan BTS Kominfo terdiri dari 17 titik di Sumatra, 198 titik di Maluku, dan 512 titik di Sulawesi.

Adapun paket 3 terdiri dari 409 titik di Papua dan 545 titik pembangunan di Papua Barat yang dikerjakan oleh PT Aplikanusa Lintasarta, Huawei, dan PT SEI sebagai konsorsium.

Kemudian paket 4 terdiri dari 966 titik di Papua dan paket 5 terdiri dari 845 titik di Papua.

Paket 4 dan 5 dikerjakan oleh PT Infrastruktur Bisnis Sejahtera dan ZTE Indonesia sebagai konsorsium.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini