Perbandingan Suara Jokowi dan Prabowo di Pilpres 2019 di Jatim dan Jabar
Pasangan calon nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno menang di Jawa Barat pada Pilpres 2019 dengan meraih 16.077.446 suara sah atau setara dengan 59,93 persen
suara sah.
Di Jawa Timur pada Pilpres 2019 Jokowi-Ma'ruf menang dengan mendapatkan suara sebesar 16.231.668 atau 65,79 persen. Sementara Prabowo-Sandi hanya mendapat 8.441.247 dengan presentase 34,21 persen.
Kekuatan Ridwan Kamil di Jabar dan Mahfud MD di Jatim
Pada Pilkada Jawa Barat 2018 lalu, Ridwan Kamil yang berpasangan dengan Ruzhanul Ulum menang dengan perolehan suara 7.226.254 (32,88 persen).
Ridwan Kamil-UU menguasi 14 wilayah di Jawa Barat yakni di Kabupaten Tasikmalaya (363.470 suara), Sumedang (253.744 suara), Kuningan (180.231 suara), Kota Cirebon (56.676 suara), Kota Cimahi (135.268 suara), Kota Banjar (37.766 suara), Kota Bandung (656.090 suara), Indramayu (309.230 suara), Garut (435.652 suara), Cirebon (306.712 suara), Cianjur (338.346), Ciamis (251.287 suara), Bandung Barat (350.243 suara), Bandung (743.156 suara).
Sementara sisanya terutama wilayah Jawa Barat yang berdekatan dengan Jakarta seperti Kota/Kabupaten Bogor, Kota Depok. Kota Sukabumi, Kota Bekasi dikuasai rivalnya dari PKS yakni pasangan Sudrajat - Syaikhu.
Sementara Mahfud MD meskipun bukan kepala daerah dan tidak pernah ikut Pilkada namun dia disebut punya basis massa kuat di kalangan pesantren di Jawa Timur.
Mahfud MD kelahiran Sampang Jawa Timur merupakan Menteri Pertahanan (Menhan) di kabinet era Gus Dur menjadi presiden ke-4 RI pada 1999-2001. Mahfud juga pernah menjadi Anggota DPR dua periode.
Bisakah Ganjar Menang Jika Pilih Ridwan Kamil?
Pengamat politik Selamat Ginting mengatakan PDIP belum tentu menang di Jawa Barat (Jabar) jika eks Gubernur Jabar Ridwan Kamil menjadi cawapres Ganjar Pranowo.
Menurut Ginting, PDIP tak pernah menang di Jabar yang Islamnya kuat.
"(Dalam) sejarah pilpres, PDIP itu enggak pernah menang di Jabar. Jawa Barat itu wilayah yang cenderung hijau, Islamnya kuat," kata Ginting yang menjadi akademisi di
Universitas Nasional, Senin (11/9/2023), dikutip dari Tribun Jakarta.
"Jadi dengan masuknya RK (Ridwan Kamil) kekuatan lebih berimbang," katanya.