Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fersianus Waku
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota Komisi VI DPR RI fraksi PKS Amin Ak menilai keputusan pemerintah melarang TikTok Shop berdagang merupakan solusi jangka pendek untuk melindungi usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) produsen.
"Platform social commerce dilarang untuk berjualan langsung dan diperbolehkan untuk sarana promosi atau iklan bisa menjadi solusi jangka pendek," kata Amin Ak kepada Tribunnews.com dikutip pada Jumat (29/9/2023).
Amin menjelaskan terdapat dua jenis UMKM yang memanfaatkan platform digital, yaitu UMKM sebagai penjual baik reseller maupun dropshipper dan UMKM produsen.
"Mereka ini merupakan penyedia lapangan kerja yang jumlahnya lebih dari 90 persen dari total lapangan kerja secara nasional," ujarnya.
Menurutnya, UMKM produsen terancam karena harga jual produk di TikTok Shop jauh di bawah harga jual produk UMKM lokal.
"Bahkan ada produk impor yang dijual di bawah harga produksi UMKM lokal," ungkap Amin.
Baca juga: Luhut Bilang Investasi Tiktok di Indonesia Tetap Lanjut Meski Ada Revisi Permendag 50/2020
Amin menuturkan TikTok Shop juga disinyalir menjadi saluran penjualan bagi produk impor dan praktik predatory pricing. Bahkan, dikhawatirkan ada produk illegal ikut diperdagangkan.
"Namun tentu saja, kebenaran terkait kekhawatiran ini harus diselidiki oleh aparat pemerintah untuk membuktikannya," ucapnya.
"Namun yang paling mendasar dan bersifat jangka panjang adalah pemerintah harus bekerja keras membuat UMKM punya daya saing yang kuat dan mampu menguasai dan mengoptimalkan platform digital," sambungnya.
Amin menjelaskan pemerintah harus mencari solusi agar pelaku UMKM produsen mampu melawan serbuan produk impor yang harganya lebih murah.
"Antara lain dari sisi permodalan. Mestinya UMKM kita dipermudah untuk mendapatkan modal usaha dengan bunga kredit yang sangat rendah. Selain itu penguasaan teknologi serta bahan baku bisa lebih rendah, sehingga ongkos produksi lebih murah," jelasnya.
Baca juga: Wakil Ketua Komisi XI DPR Nilai Penutupan TikTok Shop Bukan Langkah Solutif
Selain itu, dia menuturkan TikTok Shop juga dianggap mengancam keberlangsungan UMKM Produsen, karena melalui social commerce konsumen dapat berinteraksi secara langsung dengan penjual saat melakukan transaksi.
"Interaksi antara penjual dan pembeli ini merupakan salah satu faktor penting yang dapat mempengaruhi keputusan konsumen dalam membeli suatu produk," tuturnya.
Menurut Amin, platform social commerce sangat diuntungkan karena memiliki algoritma pengguna serta big data pengguna.
Sehingga, kata dia, platform social commerce bisa mengatur iklan untuk menyasar semua pengguna media sosial sesuai dengan kepentingan pemilik platform.
"Sejauh ini TikTok menjadi yang terdepan (advanced) dalam mengembangkan fitur livesales (penjualan langsung) melalui platform TikTok Shop," terangnya.
*Nasib Pedagang di TikTok Shop*
Terkait nasib pedagang TikTok Shop, Amin menyebut nereka bisa memanfaatkan platform e-commerce atau kanal digital lainnya untuk berjualan seperti WhatsApp, Line, dan sejenisnya.
"Jadi nanti promosi/iklannya dilakukan di social-commerce, namun transaksinya dilakukan di marketplace atau kanal lainnya," ungkapnya.
Dia menuturkan ke depan bisa saja layanan social-commerce seperti TikTop Shop diperbolehkan berjualan langsung, dengan syarat produk yang dijual buatan dalam negeri terutama UMKM lokal dan legal.
"Misalnya harus memiliki SNI, sertifikat halal untuk produk pangan, obat-obatan, dan kosmetika," tegas Amin.
Namun, Amin menerangkan pelarangan otomatis terhadap TikTok Shop tak menjamin perdagangan UMKM di pasar-pasar membaik.
"Tentu tidak serta merta bisa menaikkan penjualan UMKM karena UMKM itu sendiri harus memahami dan menguasai penggunaan teknologi digital," ucapnya.
Dia menambahkan UMKM harus dibina agar memahami karakteristik perdagangan digital (e-commerce) seperti bagaimana memahami consumer behaviour (perilaku konsumen) di ranah digital.
"Selain itu, daya saing produk UMKM juga menjadi kunci penting. Dan ini harus dibenahi dari sisi hulunya, bagaimana rantai produksi UMKM bisa seefisien mungkin agar mampu bersaing secara harga, di samping kualitas," imbuh Amin.