TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Pertahanan Prabowo Subianto menekankan pentingnya swasembada pangan bagi Indonesia.
Bakal calon presiden dari Koalisi Indonesia Maju Tersebut, mengatakan Indonesia tidak boleh menggantungkan persoalan pangan terhadap negara lain.
Alasannya, kata Prabowo, dalam keadaan darurat, negara-negara pengekspor pangan tidak mau menjual bahan makanan kepada negara lain yang mengalami krisis.
"Masih ada yang berpandangan untuk apa kita bikin sawah-sawah baru, lebih murah beli beras dari Vietnam dan Kamboja, untuk apa ternak sapi besar-besaran, ini pemikiran yang keliru," kata Prabowo dalam sambutannya di seminar nasional kebangsaan bersama 1000 guru, rektor, dan cendekiawan, di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, Sabtu (30/9/2023).
Baca juga: Ajak Warga Terapkan Gaya Hidup Sehat, Simpatisan Prabowo Gelar Jalan Sehat di Tasikmalaya
Ketua Umum Partai Gerindra tersebut meyakini, jika terjadi keadaan darurat seperti perang, negara-negara pengekspor bahan makanan tidak akan menjualnya ke Indonesia.
"Mereka akan tutup dan itu terjadi waktu kita kena bencana, Vietnam, Thailand, semua tutup. Kita tidak bisa beli," ujar Prabowo
"Begitu terjadi perang di Ukraina, pangan naik tapi masih ada tokoh-tokoh yang menyerang untuk apa food estate?" imbuhnya.
Baca juga: Kritik Ekonomi Neoliberal, Prabowo: Ajaran Keserakahan Tidak Cocok dengan Kita
Karena itu, Prabowo menegaskan, Indonesia memang harus mandiri di bidang pangan, bahan bakar minyak (BBM), dan air.
Ia menyayangkan banyak kalangan di tanah air, khususnya para elite yang tidak berani dan malas berpikir sehingga menyerah untuk memperjuangkan kemandirian pangan tersebut.
Justru, kata Prabowo, mereka malah lebih mengagumi upaya bangsa asing dan menilai bangsanya sendiri melemah.
"Ini sifat banyak orang-orang kita takut berpikir. Berpikir saja takut, belum berbuat. Kita bukan mungkin dan tidak mungkin (berpikir soal swasembada), tapi kita akan (harus mengupayakan) swasembada kembali," kata Prabowo.
Ia pun bertekad, jika dirinya berkesempatan diberikan mandat oleh rakyat Indonesia, dirinya pasti akan memperjuangkan swasembada pangan untuk kemajuan bangsa.
"Bahkan insha Allah, manakala kita diberi mandat, kesempatan oleh rakyat, insha Allah kita bukan saja swasembada pangan, kita akan jadi lumbung pangan untuk dunia," katanya. (*)