News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pakar Hukum: Kinerja Kejaksaan Makin Terpercaya, SDM Berkualitas Jadi Kunci

Penulis: Malvyandie Haryadi
Editor: Erik S
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

ilustrasi - Tingkat kepercayaan publik terhadap Kejaksaan saat ini berada pada level tertinggi sepanjang sejarah.

Laporan Wartawan Tribunnews, Malvyandi Haryadi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tingkat kepercayaan publik terhadap Kejaksaan saat ini berada pada level tertinggi sepanjang sejarah.

Di tengah kinerja yang makin terpercaya, Kejaksaan memiliki peran vital dalam sistem hukum di Indonesia.

Selain menangani perkara pidana dan perdata, jaksa memegang peran strategis dalam mewakili pemerintah sebagai pengacara negara.

Baca juga: Kejaksaan Agung Periksa Direktur pada Kementerian Perdagangan Terkait Kasus Minyak Goreng

Itu sebabnya, talenta-talenta berkualitas dan unggul diharapkan terpanggil untuk menjadi jaksa dan menjadi bagian penting dalam upaya penegakan hukum di Indonesia.

Pakar hukum pidana Universitas Trisakti Abdul Fickar Hadjar mengatakan, tantangan jaksa semakin meningkat, khususnya di tengah pesatnya perkembangan teknologi saat ini.

Di era digital, jaksa harus berhadapan dengan tindak pidana yang terjadi di dunia maya alias kejahatan siber. Selain itu, jaksa juga menghadapi tindak pidana yang makin canggih di sektor keuangan.

Dengan berbagai tantangan tersebut, Abdul menilai, kejaksaan perlu terus meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM).

Oleh karena itu, rekrutmen calon jaksa perlu diikuti oleh talenta-talenta yang berkualitas baik di sisi keilmuan maupun integritas.

Penguasaan ilmu hukum tentu menjadi syarat mutlak bagi calon jaksa. Namun, Abdul menambahkan, seiring dengan perkembangan tindak pidana yang makin canggih di era digital ini, penguasaan keahlian maupun keilmuan di luar ilmu hukum juga diperlukan sebagai penunjang.

Selain keterampilan keilmuan, Abdul mengatakan, calon jaksa juga perlu memiliki bekal sikap mental dan disiplin yang terjaga. Integritas dan kualitas moral menjadi kebutuhan mutlak lantaran tugas dan kewenangan jaksa mempengaruhi rasa keadilan yang hidup dalam masyarakat.

Baca juga: Usut Korupsi Dana Biodiesel, Kejaksaan Buka Peluang Periksa Dirut dan Komite Pengarah BPDPKS

"Inti kekuatan jaksa itu kejujuran dan penguasaan ilmu hukum. Dibutuhkan sikap dasar amanah untuk menghindari penyalahgunaan kekuasaan yang sangat rawan," imbuhnya, seperti dikutip, Jumat (29/9/2023).

Secara terpisah, advokat sekaligus Sekretaris Jenderal Keluarga Alumni Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada (KAHGAMA) Mandela Sinaga, mengamini, Indonesia membutuhkan jaksa-jaksa unggul yang akan menjadi tulang punggung penegakan hukum di Indonesia. Sebab, peranan kejaksaan sangat vital.

Menurutnya, Kejaksaan memegang peranan penting dalam penegakan supremasi hukum di Indonesia, memberikan perlindungan atas kepentingan umum, dan penegakan hak asasi manusia.

Selain berperan dalam penegakan hukum pidana, Kejaksaan juga terbukti memegang peranan penting dalam hukum perdata dan tata usaha negara, yakni mewakili pemerintah dalam perkara perdata dan tata usaha negara sebagai jaksa pengacara negara.

Kinerja Kejaksaan Agung di bawah kepemimpinan Jaksa Agung ST Burhanuddin memang dianggap tengah berada di periode keemasan. Kejaksaan Agung berhasil menangani perkara korupsi kelas kakap dengan total kerugian negara mencapai Rp152,5 triliun dan USD61,49 juta. Termasuk di dalamnya adalah kasus mega korupsi Jiwasraya dan Asabri.

Dari situ, Kejaksaan berhasil menyelamatkan dan mengembalikan keuangan negara sebesar Rp42,7 triliun dan USD61,95 juta.

Selain itu, Kejaksaan juga berhasil mengembalikan kerugian perekonomian negara sebesar Rp109,5 triliun yang bersumber dari berbagai perkara.

"Banyaknya perkara-perkara besar yang berhasil diungkap oleh Kejaksaan menjadi bukti bahwa negeri ini mengharapkan lahirnya banyak jaksa-jaksa berkualitas guna penegakan hukum di seluruh Indonesia," tegas Mandela.

Kejaksaan Republik Indonesia (RI) saat ini tengah menggelar seleksi Calon Aparatur Sipil Negara (CASN). Dalam rekrutmen ini, Kejaksaan membuka 7.846 formasi.

Dari jumlah tersebut, sebanyak 2 ribu formasi ditujukan untuk jabatan jaksa. Pendaftaran CASN Kejaksaan telah dibuka sejak 20 September lalu hingga 9 Oktober mendatang.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini