TRIBUNNEWS.COM - Berikut profil Wali Kota Bima Muhammad Lutfi yang diperiksa oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada hari ini, Kamis (5/10/2023).
Juru Bicara KPK Ali Fikri membenarkan informasi di atas. Ia mengatakan, pihaknya telah memanggil Muhammad Lutfi untuk datang ke Jakarta.
"Hari ini bertempat di Gedung Merah Putih KPK, tim penyidik mengagendakan pemanggilan pihak yang terkait," katanya kepada Tribunnews.com.
Diketahui sebelumnya, Wali Kota Bima Muhammad Lutfi telah ditetapkan sebagai tersangka.
Lutfi disebut terlibat perkara dugaan korupsi pengadaan barang dan jasa serta penerimaan gratifikasi.
Terlepas dari berita di atas, siapa sosok dari Muhammad Lutfi? Simak profilnya dirangkum Tribunnews.com, Kamis (5/10/2023).
Baca juga: KPK Periksa Wali Kota Bima NTB, akankah Muhammad Lutfi Langsung Ditahan?
Riwayat Hidup
Dikutip dari portal.bimakota.go.id, Muhammad Lutfi kini berumur 52 tahun.
Ia lahir di pada 15 Agustus 1971 silam di Kota Bima.
Meskipun lahir di Bima, Muhammad Lutfi kecil menghabiskan masa kecilnya di Ibu Kota Jakarta.
Ia pernah tercatat bersekolah di SD Rawa Badak 03 Pagi Jakarta Utara. Sedangkan tingkat perguruan tinggi ia berkuliah di Universitas Indonesia.
Berikut riwayat pendidikan Muhammad Lutfi selengkapnya:
- SD Rawa Badak 03 Pagi Jakarta Utara (1985)
- SMPN 30 Jakarta Utara (1987)
- SMA Pergunas (1991)
- Akademi Bank Indonesia (1992-1995)
- Menempuh program extension Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (1996–1999)
- STIE Yayasan Administrasi Indonesia, Jakarta (2000-2008)
Baca juga: KPK Menduga Wali Kota Bima Muhammad Lutfi Kawal Langsung Kontraktor yang Ikut Lelang Proyek
Riwayat Pekerjaan
Selama masih kuliah, Muhammad Lutfi aktif membangun diri lewat berbagai organisasi.
Ia pernah menjadi anggota Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) tahun 1994.
Muhammad Lutfi kemudian pernah tergabung dalam PP GP Ansor dan anggota PBNU.
Pengalaman tersebut membuatnya dipercaya memegang jabatan seperti:
- Pimpinan Perusahaan Pers Opini Indonesia (1999-2008)
- Direktur PT. Messindo Persada Lift (2002- 2004)
- Komisaris PT. Rahma Timador (2002- 2008)
- Komisaris PT. Wisata Hiburia (2007-2008)
Karier politik
Muhammad Lutfi mulai terjun ke dunia politik praktis saat menjadi kader Partai Golkar.
Dirinya lalu berhasil terpilih menjadi anggota DPR RI periode 2009–2014.
Dalam Pileg selanjutnya, Muhammad Lutfi kembali duduk sebagai wakil rakyat di Senayan, Jakarta.
Selesai dari jabatan DPR, dirinya selanjutnya maju di Pilkada 2018.
Ia menggandeng Feri Sofiyan untuk mencalonkan diri sebagi Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bima.
Dikutip dari Kompas.com, Lutfi-Feri unggul dengan memperoleh suara sebanyak 39.006.
Pasangan ini mengalahkan nomor urut 1 H Arahman-Hj Fera Amelia (35.059 suara) dan paslon nomor urut 3 Subahan-Wahyudin mendapat (14.235 suara).
Lutfi-Feri dilantik oleh Gubernur NTB pada tanggal 26 September 2018 di Mataram.
Baca juga: KPK Geledah Rumah Wali Kota Bima dan Sejumlah Kantor Dinas
Harta Kekayaan
Berikut harta kekayaan Wali Kota Bima Muhammad Lutfi dikutip dari Laporan Harta Kekayaan Pejabat Negara Komisi Pemberantasan Korupsi (LHKPN KPK) per 31 Desember 2022:
TANAH DAN BANGUNAN Rp. 4.010.000.000
1. Tanah dan Bangunan Seluas 1264 m2/300 m2 di KAB / KOTA KOTA BIMA , HASIL SENDIRI Rp. 1.500.000.000
2. Tanah dan Bangunan Seluas 252 m2/98 m2 di KAB / KOTA BEKASI, HASIL SENDIRI Rp. 1.600.000.000
3. Tanah Seluas 1769 m2 di KAB / KOTA KOTA BIMA , HASIL SENDIRI Rp. 350.000.000
4. Tanah Seluas 893 m2 di KAB / KOTA KOTA BIMA , HASIL SENDIRI Rp. 250.000.000
5. Tanah Seluas 411 m2 di KAB / KOTA KOTA BIMA , HASIL SENDIRI Rp. 60.000.000
6. Tanah Seluas 695 m2 di KAB / KOTA KOTA BIMA , HASIL SENDIRI Rp. 250.000.000
ALAT TRANSPORTASI DAN MESIN Rp. 250.000.000
1. MOBIL, WRANGLER JEEP Tahun 1996, HASIL SENDIRI Rp. 150.000.000
2. MOBIL, TOYOTA JEEP Tahun 1972, HASIL SENDIRI Rp. 100.000.000
HARTA BERGERAK LAINNYA Rp. 819.000.000
SURAT BERHARGA Rp. ----
KAS DAN SETARA KAS Rp. 658.432.483
HARTA LAINNYA Rp. ----
HUTANG Rp. ----
TOTAL HARTA KEKAYAAN Rp. 5.737.432.483
(Tribunnews,com/Endra Kurniawan/Ilham Rian Pratama)(Kompas.com)