TRIBUNNEWS.COM - Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo melakukan rotasi enam jabatan Kapolda.
Rotasi itu tertuang dalam surat telegram (ST) dengan nomor ST/2360/X/KEP./2023 tertanggal 14 Oktober 2023.
"Iya benar, mutasi jabatan adalah proses alamiah dalam organisasi," kata As SDM Kapolri, Irjen Dedi Prasetyo, Sabtu (14/10/2023).
Satu sosok yang ikut dirotasi oleh Kapolri adalah Irjen Imam Sugianto yang kini menjadi Kapolda Jawa Timur.
Selain Imam Sugianto, inilah sosok enam kapolda yang baru, hasil rotasi Kapolri, dirangkum dari berbagai sumber:
1. Irjen Imam Sugianto
Sebelum dipindah sebagai Kapolda Jawa Timur, Irjen Imam Sugianto sebelumnya bertugas sebagai Kapolda Kalimantan Timur.
Bagi perwira tinggi (pati) Polri kelahiran 11 Maret 1967 itu, wilayah Jawa Timur, bukanlah hal baru baginya.
Ia lahir di Malang dan beberapa kali mengemban tugas sebagai pejabat Polri di wilayah Polda Jatim.
Imam Sugianto pernah bertugas sebagai Kasat Intelkam Polwiltabes Surabaya, Kapolres Gresik, dan Kapolresta Surabaya Timur.
Alumnus Akademi Kepolisian (Akpol) 1990 ini juga pernah menjadi Asisten Pribadi (Sespri) Kapolri lalu bertugas sebagai Kapolres Metro Bekasi Kota dan Jakarta Selatan.
Kemudian pada 2012, Imam Sugianto ditunjuk menjadi ajudan Presiden ke-6 RI, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Suami Ade Imam Sugianto kembali bertugas ke sejumlah Polda di antaranya Wakapolda DIY dan Wakapolda Kalimantan Barat.
Terakhir, pada 17 Desember 2021, untuk pertama kali, ia mengemban tugas sebagai Kapolda Kalimantan Timur.
Sebelum kini, ia dirotasi Kapolri dan menjadi Kapolda Jawa Timur menggantikan Irjen Toni Hermanto yang memasuki masa pensiun.
Baca juga: Profil Irjen Pol Imam Sugianto, Kapolda Baru Jatim, Sebelumnya Pernah jadi Ajudan SBY
2. Irjen Nanang Avianto
Sosok lain yang ikut dirotasi Kapolri adalah Irjen Nanang Avianto.
Sebelumnya, Nanang Avianto menjabat sebagai Kapolda Kalimantan Tengah dan kini Kapolda Kalimantan Timur.
Ia mengisi jabatan yang ditinggalkan rekan satu angkatan (letting)-nya yaitu Irjen Imam Sugianto.
Ya, Nanang Avianto juga merupakan alumnus Akpol 1990 yang berpengalaman di bidang reserse, lantas, dan propam.
Pria kelahiran Malang, 1 April 1969 itu pernah bertugas sebagai Kasat III Tipiter Ditreskrim Polda Jabar dan Kasubdit Gakkum Ditlantas Polda Metro Jaya.
Di wilayah Polda Jawa Tengah, ia pernah memimpin Polres Wonogiri selama 2009-2011.
Suami Dewi Yanti itu juga sempat bertugas di luar lingkungan Polri, yaitu di Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI).
Di lembaga yang kini bernama Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI), Nanang Avianto mengisi pos Direktur Pengamanan dan Pengawasan Deputi Bid Perlindungan.
Nanang Avianto juga sempat bertugas di Divisi Propram Polri yakni sebagai Kabagrenmin, Sesropaminal, dan Karopaminal.
Pada 31 Oktober 2021, pria berusia 54 tahun itu ditunjuk menjadi Kapolda Kalimantan Tengah menggantikan Irjen Dedi Prasetyo.
3. Irjen Djoko Poerwanto
Pati Polri lain yang ikut dirotasi adalah Irjen Djoko Poerwanto.
Irjen Djoko Poerwanto kini mengisi jabatan sebagai Kapolda Kalimantan Tengah yang ditinggalkan Irjen Nanang Avianto.
Sebelumnya, pria kelahiran Pekalongan, 7 November 1967 menjadi Kapolda Nusa Tenggara Barat sejak 17 Desember 2021.
Djoko Poerwanto adalah lulusan Akpol 1989 yang berpengalaman dalam bidang reserse.
Sebagian besar tugas yang pernah diemban pria berusia 55 itu berada di wilayah Polda Metro Jaya dan Polda Jambi.
Ia pernah menjadi Pamapta Polres Bekasi, Kapolsek Tambelang, Wakasat Serse, dan Kasat Serse Polres Bekasi.
Kemudian saat di wilayah Polda Jambi, ia menjabat sebagai Kabag Reserse Umum, Wakapolres Kerinci, Kasubbag Seleksi Ditpers, hingga Kabag Analis Ditnarkoba.
Saat berpangkat AKBP, Djoko Poerwanto sempat ditugaskan sebagai penyidik di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Ketika kembali ke Polri, Djoko naik pangkat menjadi komisaris besar (kombes).
Ia sempat bertugas sebagai Wakil Direktur Tindak Pidana Korupsi Bareskrim Polri dan pada 2019 menjadi Direktur Tindak Pidana Korupsi Bareskrim Polri.
Baca juga: Profil Irjen Pol Djoko Poerwanto, Kapolda NTB yang Dituntut Mahasiswa Agar Dicopot Polri
4. Irjen Umar Faroq
Irjen Umar Faroq juga menjadi pati Polri yang ikut dirotasi Jenderal Listyo Sigit.
Sebelumnya, Umar Faroq mengemban tugas sebagai Widyaiswara Kepolisian Utama Tingkat I Sespim Lemdiklat Polri.
Kini, setelah dirotasi, Irjen Umar Faroq menjadi Kapolda Nusa Tenggara Barat yang ditinggalkan Irjen Djoko Poerwanto.
Sama seperti Djoko Poerwanto, Umar Faroq juga merupakan alumnus Akpol 1989.
Pria kelahiran September 1968 itu memiliki pengalaman di bidang reserse.
Dikutip dari tribunnewswiki.com, karier Umar Faroq sudah cukup malang melintang di Korps Bhayangkara.
Ia tercatat pernah mengemban jabatan Kapolres Luwu Timur dan Kapolres Blora.
Pada 2009, Umar Faroq mengemban jabatan sebagai Kasubbag Dukminpers Bagdukminops Robinops Sops Polri kemudian sebagai Dirpamobvit Polda Malut dan Dirpamobvit Polda Bali.
Umar Faroq juga pernah bertugas di luar kepolisian dengan menjadi Direktur Pengamanan BPOM RI pada 2019.
Kemudian pada 2020, ia menduduki jabatan baru sebagai Wakapolda Sulawesi Barat.
Tiga tahun kemudian, Umar Faroq menjadi kapolda.
5. Irjen Tornagogo Sihombing
Sosok pati lain yang ikut dirotasi adalah Wakil Inspektur Pengawasan Umum (Irwasum) Polri, Irjen Tornagogo Sihombing.
Kini, Irjen Tornagogo Sihombing mengemban jabatan sebagai Kapolda Kepulauan Bangka Belitung yang sebelumnya dijabat Irjen Yan Sultra.
Sebelum menjabat Wakil Irwasum per 20 Juni 2022, Irjen Tornagogo Sihombing menjabat Kapolda Papua Barat.
Tornagogo Sihombing lahir di Medan, 23 November 1967 sehingga usianya saat ini mencapai 55 tahun.
Ia merupakan lulusan Akademi Kepolisian (Akpol) 1990 yang berpengalaman dalam bidang reserse.
Sebelum menjadi Kapolda Papua Barat, Tornagogo Sihombing pernah bertugas sebagai Direktur Tindak Pidana Ekonomi Khusus (Dirtipideksus) Bareskrim Polri.
Ia juga pernah menjadi Wadir Reskrimum Polda Metro Jaya (2009) dan Kapolres Metro Bandara Soekarno Hatta (2009).
Jabatan lain yang pernah diemban Tornagogo Sihombing adalah Kaprodi S3 Ditprog Pascasarjana STIK Lemdikpol Polri (2016) dan Wadirtipidter Bareskrim Polri (2017).
Jenderal bintang dua itu juga sempat menjabat Dirtipideksus Bareskrim Polri sebelum bertugas sebagai Kapolda Papua Barat.
Saat menjadi Wakil Irwasum, Tornagogo Sihombing termasuk pati Polri yang sepakat mantan Kadiv Propam, Ferdy Sambo dipecat dari institusi Polri.
Ia ikut menjadi anggota sidang komisi Kode Etik Profesi Polri (KEPP) yang digelar sejak Kamis (25/8/2022) hingga Jumat (26/8/2022) dini hari.
Pemecatan mantan Kadiv Propam itu diputuskan secara kolektif kolegial oleh ketua dan anggota sidang komisi KKEP.
Selain sanksi pemecatan, Ferdy Sambo juga dijatuhkan sanksi etik dengan dinyatakan sebagai perbuatan tercela dan sanksi administratif berupa penempatan khusus selama 40 hari.
Sanksi tersebut sebagai buntut keterlibatan Ferdy Sambo kasus pembunuhan Brigadir J di rumah dinasnya pada Sabtu (8/7/2022) silam.
6. Brigjen Abdul Karim
Terakhir, ada Brigjen Abdul Karim yang mendapat promosi dari kebijakan rotasi Kapolri.
Brigjen Abdul Karim sebelumnya menjabat sebagai Kepala Biro Koordinasi dan Pengawasan PPNS Bareskrim Polri.
Kini, ia dipromosikan menjadi Kapolda Banten dan akan berpangkat jenderal bintang dua yaitu Irjen.
Pati Polri kelahiran Surabaya, 28 Februari 1973 itu menggantikan Irjen Rudy Heriyanto
Dikutip dari TribunTangerang.com, Abdul Karim bukanlah orang baru di Polda Banten.
Lulusan Akpol 1995 (Patriatama) ini pernah menjabat sebagai Direktur Reserse Kriminal Khusus (Direskrimsus) Polda Banten pada 2017-2019.
Pria yang berpengalaman di bidang reserse ini juga pernah menjabat sebagai Kapolres Metro Tangerang Kota sejak 1 Februari 2019.
Saat Abdul menjabat sebagai Kapolres Metro Tangerang Kota, situasi politik nasional sedang memanas imbas dari Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019.
Hasil Pilpres 20219 digugat di Mahkamah Konstitusi (MK) dan massa dari berbagai daerah berusaha datang ke Jakarta.
Pada waktu itu, Tangerang juga menjadi salah satu kantong massa yang akan bergerak ke Jakarta.
Aparat kepolisian dan TNI pun berupaya mencegah mobilisasi massa ke Ibu Kota.
Puncaknya, Abdul Karim berhasil mencegat ribuan pelajar dan mahasiswa Tangerang yang hendak ke Jakarta untuk berunjuk rasa sebagai reaksi atas hasil pilpres.
Kemudian, Abdul Karim menjabat sebagai Kapolres Tangerang hingga awal 2020.
(Tribunnews.com/Sri Juliati) (TribunTangerang.com)