News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Bertemu Sejumlah Guru di Magetan Jatim, Ibas Terima Berbagai Keluhan

Penulis: Glery Lazuardi
Editor: Malvyandie Haryadi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ibas Yudhoyono. Ketua Fraksi Partai Demokrat DPR RI, Edhie Baskoro Yudhoyono menyelenggarakan pertemuan dengan guru sekolah Madrasah, Swasta, dan Honorer se-Kabupaten Magetan, Jawa Timur.

TRIBUNNEWS.COM, MAGETAN - Ketua Fraksi Partai Demokrat DPR RI, Edhie Baskoro Yudhoyono menyelenggarakan pertemuan dengan guru sekolah Madrasah, Swasta, dan Honorer se-Kabupaten Magetan, Jawa Timur beberapa waktu lalu.

Dalam pertemuan yang dihadiri oleh para pendidik, pria yang akrab disapa Ibas ini mengungkapkan bahwa cita-citanya dengan para guru sama, yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa.

“Sebagai wakil rakyat, cita-cita saya dan Bapak Ibu sekalian sama, yaitu pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 alinea keempat: memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa” ujar Ibas, dalam keterangannya pada Senin (16/10/2023).

Ibas menyebutkan dirinya memiliki cita-cita bagaimana memastikan kemiskinan dan pengangguran di Indonesia juga semakin menurun.

"Kita mendambakan anak-anak kita, cucu-cucu kita, dan generasi muda kita, pada saatnya nanti tidak menjadi generasi yang menganggur dan miskin," kata dia.

Pria bergelar doktor dari Institut Pertanian Bogor itu menyebutkan bahwa akar dari kemiskinan dan pengangguran adalah salah satunya dari kebodohan.

Untuk itu, ia mengungkapkan harapannya agar bangsa Indonesia semakin hari semakin terdidik dan berkarakter.

“Peran Bapak Ibu guru diperlukan di sini, agar mereka diisi dengan ilmu dan karakter yang positif, yang membanggakan, yang khas akan budaya-budaya Indonesia, yang harus kita permanenkan dan lestarikan di masa yang mendatang. Kita kenalkan bahwa ini sebagai prinsip kehidupan kita: bangsa yang kuat, bangsa yang maju, yang berkarakter,” jelas Ibas.

Hal yang diungkapkan Edhie Baskoro ini adalah bentuk pengakuannya bahwa guru adalah pilar pendidikan yang tidak hanya memberikan pengetahuan, tetapi juga membentuk karakter anak didik.

Sebagai sektor yang alokasi APBN-nya cukup besar, yaitu 20 persen, fasilitas dan kualitas pendidikan seharusnya ditingkatkan supaya menjadi pondasi yang kuat.

Tidak hanya soal infrastruktur, sumber daya manusia dalam dunia pendidikan menurut Ibas juga penting untuk ditingkatkan.

“Saya sebagai wakil rakyat dari Partai Demokrat, terus mendorong dan mendukung supaya bantuan pendidikan kita di indonesia terus ada, gaji dan kesejahteraan guru terus meningkat. Sertifikasi guru sangat penting; masih perlu ditingkatkan,” ungkapnya.

Menurutnya, apabila guru sejahtera, maka mereka akan bahagia.

Apabila gurunya bahagia, maka muridnya juga akan bahagia karena mereka adalah orang terdepan yang dilihat anak didiknya dalam proses belajar mengajar.

Dalam pertemuannya dengan guru dan para tenaga pendidik ini, Ibas juga mengingatkan akan pentingnya pendidikan karakter, etika, mengutuk perundungan dan mencintai lingkungan.

“Saya juga melihat banyaknya kasus bullying (perundungan). Ini tentu terjadi karena ada yang salah. Di sini diperlukan peran orang tua, guru dan lingkungan. Oleh Karena itu, kita harus mengatakan ‘say no to bullying’. Diperlukan juga perlu pemberian pendidikan karakter: sopan santun dan hormat. mencintai lingkungan dan alam. Karena kini dunia sudah mulai merasakan berbagai masalah lingkungan seperti perubahan iklim: pemanasan global,” ungkap anggota DPR Komisi VI itu.

Anton, perwakilan guru dari MI Magetan, menyampaikan terima kasih kepada Ibas yang telah memberikan bantuan renovasi gedung.

Ia berharap sekolah lainnya di Magetan juga akan diberikan bantuan susulan.

Adapun Muklis, perwakilan guru lainnya, turut menyampaikan aspirasi para guru di Kabupaten Magetan.

"Mas Ibas, kebanyakan pemangku kebijakan tahu sekolah hanya SD, SMP, dan SMA. Sedangkan RA, MI, MTS, MA kurang dikenal. Sampai hari ini, untuk ASN kurang berpihak kepada kita. Jadi kita yang hadir hari ini guru honorer, belum jadi ASN. Jadi Mas Ibas, mohon dibuka lagi UU ASN-nya supaya dapat berpihak kepada kita."

Hari Nuryajid, guru madrasah di Magetan juga mewakilkan rekan-rekan sejawatnya menyampaikan aspirasi. Ia mengatakan bahwa dari total dana pendidikan sebesar 20 persen, yang ‘nyantol’ di Kementerian Agama hanya nol koma sekian persen.

"Kami yang notabenenya di bawah naungan Kemenag, memohon kepada Mas Ibas selaku Anggota DPR RI, memperjuangkan aspirasi kami dari Perwakilan Guru Passing Nasional (PGIN), khususnya di Kabupaten Magetan," ungkapnya.

Di akhir pertemuan, Ibas pun menyampaikan komitmennya untuk terus mengawal aspirasi para guru di Magetan dan mengajak para guru untuk bersama-sama menciptakan masa depan yang lebih baik untuk Indonesia.

Pertemuan ini adalah bagian dari upaya bersama untuk meningkatkan pendidikan dan kesejahteraan masyarakat di Kabupaten Magetan dan di seluruh negeri.

"Semangat positif dan komitmen kuat ini diharapkan akan membawa perubahan positif di masa depan," pungkas Ibas.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini