TRIBUNNEWS.COM - Kasus konfirmasi cacar monyet atau monkeypox bertambah 7 kasus di tahun ini.
Kini, total menjadi 8 kasus sejak pertama kali terkonfirmasi di pertengahan 2022.
Kedelapan kasus tersebut ditemukan di wilayah DKI Jakarta, dengan rincian 1 kasus dari Jatinegara, Mampang 1 kasus, Kebayoran Lama 1 kasus, Grogol Petamburan 1 kasus, dan Kembangan 1 kasus.
Dikutip dari laman Kementerian Kesehatan (Kemenkes), seluruh pasien tersebut adalah laki-laki usia produktif.
Hasil penelusuran mengungkapkan, 6 pasien monkeypox merupakan Orang Dengan HIV (ODHIV) dan memiliki orientasi biseksual.
Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Maxi Rein Rondonuwu mengatakan, seluruh pasien sedang menjalani perawatan intensif di ruang isolasi di sejumlah rumah sakit di Jakarta.
Baca juga: Mulai Hari Ini Pemerintah akan Berikan Vaksin Cacar Monyet, Berikut Kriteria Penerimanya
Perawatan kepada pasien akan dilakukan hingga luka mengering dengan sempurna.
"Untuk kondisinya, semua baik dan stabil. Kita pantau secara ketat dan terus menerus," ujar Maxi, (23/10/2023).
Maxi menambahkan, pasien monkeypox memiliki faktor perilaku seksual berisiko dengan munculnya lesi dan ruam kemerahan, dan diikuti dengan demam, pembesaran kelenjar getah bening, nyeri tenggorokan, myalgia, ruam, dan sulit menelan.
Cacar monyet ini dapat menular dari manusia ke manusia melalui kontak langsung dengan cairan tubuh atau lesi kulit orang yang terinfeksi.
Untuk itu, Kemenkes melakukan 3 upaya penanggulangan, salah satunya adalah vaksinasi monkeypox.
Vaksinasi monkeypox tersebut rencana akan dimulai hari ini, Selasa (24/10/2023) dengan sasaran 447 orang.
Vaksin cacar monyet ini diberikan kepada populasi yang paling berisiko, yakni laki-laki yang dalam 2 minggu terakhir melakukan hubungan seksual berisiko dengan sesama jenis dengan atau tanpa status ODHIV.
Vaksinasi akan diselenggarakan di Puskesmas yang ada di wilayah Jakarta Selatan, Jakarta Pusat, Jakarta Timur dan Jakarta Barat.
"Stok vaksin Monkeypox kita aman. Saat ini, sebanyak 991 vial vaksin Monkeypox sudah didistribusikan ke Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta untuk memenuhi kebutuhan program vaksinasi Monkeypox yang akan mulai diberikan Oktober ini," ujar Maxi.
Selain vaksinasi, Kemenkes juga melakukan upaya surveilans dan terapeutik.
Surveilans dilakukan dengan penyelidikan epidemiologi dan penyiapan laboratorium pemeriksa.
Sementara terapeutik dengan memberikan terapi simtomatis, pemenuhan logistik antivirus khusus Mpox serta pemantauan kondisi pasien.
(Tribunnews.com, Widya)