Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Bupati Rokan Hilir Afrizal Sintong menerima penghargaan Akselerator Penurunan Stunting dan Kemiskinan Ekstrem dari Tribun Network pada Kamis (26/10/2023).
Kabupaten Rokan Hilir menjadi satu daerah yang memperjuangkan penurunan angka stunting di daerahnya dengan kegiatan nyata dan berdampak langsung pada penurunan presentase angka stunting di wilayahnya.
"Kabupaten Rokan Hilir memiliki komitmen tinggi dalam percepatan penurunan stunting ini. Capaian prevelensi stunting Kabupaten Rohil terbukti menurun, dimana target nasional penurunan stunting ditahun 2024 harus mencapai 14 persen sedangkan kita telah mampu menurunkan angka stunting dari sebelumnya 27,9 persen di tahun 2021 menjadi 14,7 persen," kata Afrizal Sintong saat ditemui Tribunnews.com.
Ia mengungkapkan, melalui penghargaan dan apresiasi yang diterimanya diharapkan dapat memberi semangat semua pihak dalam memenuhi target penurunan stunting di tahun 2024.
"Ini luar biasa bagi kami dampaknya penghargaannya. Kami banyak terima kasih pada seluruh yang terlibat pada hari ini termasuk Tribun Netwok, Kompas TV. Mudah-mudahan melalui penghargaan ini, kami menjadi lebih semangat dalam menurunkan stunting di daerah masing-masing," ungkap Afrizal.
Baca juga: Wapres Maruf Amin Apresiasi Peran Kompas Gramedia dan Kadin Dalam Pengentasan Stunting
Afrizal menekankan, upaya pengentasan stunting ke depan harus dilanjutkan dan menjadi tanggungjawab semua pihak.
Pemkab Rokan Hilir ujar dia, berupaya mengajak masyarakat untuk menjalani hidup sehat dan bersih.
"Kemudian mengawasi ibu hamil melalui posyandu yang tersebar di seluruh wilayah serta memperketat pernikahan dini," ungkap Afrizal.
Selain itu melalui anggaran yang ada, pemkab Rokan Hilir juga mengkampanyekan perbanyak konsumsi protein hewani seperti daging, ikan, maupun telur.
Baca juga: Atasi Stunting, Pj Gubernur Sumsel Minta Orangtua Membiasakan Beri Makanan Menyehatkan untuk Anak
"Semua ini harus dilakukan secara masif, terarah, cepat dan terukur. Jika tidak stunting dapat berdampak panjang," tutur dia.
Masih tingginya angka stunting di Indonesia dapat menjadi ancaman menyambut bonus demografi yang akan terjadi di Indonesia pada 2030.
Diperlukan upaya nyata untuk mengentaskan Stunting dan Kemiskinan Ekstrem untuk menghasilkan generasi emas yang cerdas dan produktif untuk mendukung Indonesia berdaya saing tinggi dan berkualitas.
Kadin Indonesia dan Kompas Gramedia menginisiasi upaya nyata melalui konsep Pentahelix sehingga dapat berdampak nyata dan terukur untuk mewujudkan bonus demografi menjadi unggulan dan keuntungan Indonesia Emas di 2045.