TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Penasihat Dharma Wanita Persatuan Kementerian Agama (DWP Kemenag) Eny Retno Yaqut Qoumas hadir di tengah-tengah peserta Training of Trainer (ToT) Kusemai Nilai Tahap II.
Eny Retno memberikan penguatan tentang rencana aksi dan Evaluasi “Kusemai Nilai” tahap I sebelumnya.
“Ibu-ibu sudah dibekali beragam sangu, bekal untuk menjadi penggerak sekaligus pelatih yang bisa mengampu dan menyampaikan semangat antikorupsi,” kata Penasihat DWP Kemenag Eny Retno Yaqut di Jakarta, dikutip Minggu (29/10/2023).
“Saya tidak mau program ini cuma menghabiskan uang saja tapi harus ada pergerakannya dan perubahan dilingkungan keluarga,” tegasnya.
Eny juga menyoroti penggunaan media sosial untuk mempromosikan, membagikan, dan mengakses informasi tentang antikorupsi.
“Ibu-ibu bisa mulai menggunakan media sosial sebagai alat untuk menyebarkan informasi antikorupsi ini” ucap Eny.
Eny berharap rencana aksi yang disiapkan para peserta ToT Ini direncanakan terlebih dahulu.
"Rencana itu penting, kalau tidak ada rencana itu berarti tidak terprogram dengan baik aksi Kusemai Nilai ini,” tuturnya.
Selain itu, Eny juga mengingatkan pentingnya sebuah evaluasi program.
Menurutnya, evaluasi ini bisa membuat program-program yang akan dibuat nantinya bisa lebih baik dari yang sebelumnya.
“Jangan lupakan nilai-nilai evaluasi setelah melakukan aksi. Ini menjadi penting sebagai bahan perbaikan dalam program berikutnya,” tandas Eny .
Sebagai informasi, program ToT “Kusemai Nilai” tahap II berlangsung selama tiga hari mulai Kamis -Sabtu, 26-28 Oktober 2023.
Hadir sebagai peserta Pegawai Kemenag, Pengurus DWP Kemenag, Pengurus DWP Itjen, Perwakilan DWP PTKN, dan Perwakilan satuan kerja lainnya.
Acara ini sekaligus ditutup oleh Inspektur Jenderal Kementerian Agama, yang diwakili oleh Plt. Sekretaris Itjen Kastolan.
Baca juga: Ary Ginanjar Agustian Memberikan Materi Pelatihan Program Penguatan Antikorupsi
"Itjen mendukung program ini sebagai langkah early warning system, mitigasi sebagai bagian dari pengawasan,” pungkasnya.