Pada sebuah pertemuan, Anang mengungkapkan bahwa Edward sempat melontarkan ancaman, bahkan sampai hendak membuldoser Kominfo.
Ancaman itu dilontarkan Edward dengan yakin lantaran memiliki koneksi dengan orang berpower.
"Edward sampai mengancam begitu, dia ngomong enggak dia siapa, kenapa dia bisa ancam, kenapa dia bisa bilang bawa buldoser satu Kominfo?" tanya penasihat hukum Anang Latif, Aldres Napitupulu dalam persidangan di Pengadilan Tipikor pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Kamis (19/10/2023)
"Ya dia bilang dia siapa, koneksinya di mana, di mana, dia sampaikan. Punya network yang cukup kuat," kata jawab Anang Latif.
Sayangnya, orang kuat itu tak disampaikan identitasnya di persidangan.
Saat menjawab pertanyaan penasihat hukumnya, Anang Latif tampak ketakutan dan suaranya terdengar ragu-ragu.
"Siapa yang dia bilang atau di mana? Siapa yang dibawa? Apakah saudara masih ada ingat?" tanya Aldres lagi.
"Eeee saya tidak bisa ungkapkan itu," kata Anang Latif dengan suara lebih pelan.
Tak hanya Anang Latif, kawannya yang juga terdakwa, Galumbang Menak SImanjuntak mengungkapkan adanya video call dan telepon dengan sosok kuat atau berpower di balik Edward Hutahaean.
Video call dan telepon dengan sosok berpower itu dilakukan Edward Hutahaean di hadapan Galumbang.
Selain video call dan telepon, Edward juga disebut-sebut menunjukkan fotonya bersama orang kuat yang dimaksud.
"Wah bukan hanya foto. Telepon, video call," ujar Galumbang saat ditemui usai persidangan Jumat (20/10/2023) di Pengadilan Tipikor pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat.
Meski demikian, Galumbang masih enggan membeberkan identitas dari orang berpower yang kerap dihubungi Edward tersebut.
Katanya, dunia bisa gempar kalau dia mengungkapkannya.
"Saya enggak mau jawab, hahaha. Kalau saya sampaikan nanti gempar dunia," katanya.