Laporan Wartawan Tribunnews.com, Danang Triatmojo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - United In Diversity (UID) menggelar perayaan kelulusan peserta Program Bersama Kelola Alam Adil Lestari (Bekal) Pemimpin 3.0, atau angkatan ke-3, di Cikini, Jakarta Pusat.
Wakil Presiden UID, Suyoto mengungkap pihaknya telah melahirkan para pemimpin dan praktisi muda untuk menumbuhkan kesadaran soal perubahan sistem secara holistik dalam pengelolaan sumber daya alam.
"Ruang kelas Bekal Pemimpin dirancang untuk menciptakan ‘mikrokosmos’ yang mencerminkan kompleksitas pengelolaan sumber daya alam Indonesia," kata Suyoto dalam keterangannya, Sabtu (28/10/2023).
Adapun gelaran edisi ke-3 ini melahirkan 60 pemimpin yang berasal dari 27 provinsi.
Mereka mewakili berbagai sektor yang berdampak langsung terhadap kekayaan alam Indonesia.
Bidang yang digeluti antara lain isu terestrial, kemaritiman, teknologi, tata kelola hingga kebijakan.
Para peserta secara intensif terlibat dalam serangkaian pelatihan, meliputi Foundation Workshop, Sensing Workshop, Deep Dive Workshop, Prototype Workshop, dan Final Workshop.
"Bidang yang mereka geluti pun beragam, meliputi isu terestrial, kemaritiman, isu-isu lintas bidang seperti teknologi, tata kelola, dan kebijakan," katanya.
Lewat pelatihan ini, tercipta 10 program yang terkait dengan topik perikanan dan pertanian berkelanjutan, pengelolaan hutan lestari, pendidikan ekologi, ekowisata, ekonomi hijau, dan jurnalisme solusi untuk kedaulatan pangan.
Prototipe itu antara lain, Gorontalo Green School, Konservasi Membumi, Baby Shark, Finbargo, dan Perahu.
Perahu misalnya, merupakan program untuk menciptakan nelayan skala kecil yang mandiri secara ekonomi dan berdaya saing global.
Perayaan kelulusan ini pun diharapkan menjadi awal dalam upaya mewujudkan visi untuk pengelolaan sumber daya alam di Indonesia secara adil dan berlandaskan kearifan lokal.
"Perayaan kelulusan ini bukanlah akhir dari perjalanan para peserta, melainkan awal dari babak baru dalam mewujudkan visi mereka untuk mengelola sumber daya alam di Indonesia secara lebih berkelanjutan, berkeadilan, dan berlandaskan pada kearifan lokal," pungkasnya.