TRIBUNNEWS.COM - Berikut peringatan dini cuaca ekstrem dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) untuk hari ini, Jumat 17 November 2023.
Mengutip dari bmkg.go.id, cuaca ekstrem terjadi di beberapa wilayah di Indonesia hari ini.
Berdasarkan informasi dari BMKG, cuaca ekstrem berpotensi terjadi di 29 wilayah.
Terpantau 24 wilayah lainnya juga berpotensi terjadi hujan lebat, kilat, dan dapat disertai angin kencang.
Selain itu ada 5 wilayah lainnya berpotensi mengalami hujan disertai kilat dan angin kencang.
Baca juga: Cuaca Hari Ini - BMKG: Waspada 24 Wilayah Berpotensi Terjadi Hujan Lebat pada Jumat 17 November 2023
Wilayah yang berpotensi hujan disertai kilat/petir dan angin kencang:
- DKI Jakarta
- Nusa Tenggara Barat
- Kalimantan Selatan
- Sulawesi Barat
- Sulawesi Selatan
Baca juga: Prakiraan Cuaca Hari Ini, Jumat, 17 November 2023, BMKG: 24 Wilayah Berpotensi Hujan Lebat dan Angin
Wilayah yang berpotensi hujan lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang:
- Aceh
- Sumatera Utara
- Sumatera Barat
- Riau
- Kep. Riau
- Bengkulu
- Jambi
- Sumatera Selatan
- Kep. Bangka Belitung
- Lampung
- Banten
- Jawa Barat
- Jawa Tengah
- Yogyakarta
- Jawa Timur
Baca juga: Peringatan Dini BMKG Hari Ini, 16 November 2023: 30 Wilayah Terjadi Cuaca Ekstrem
- Nusa Tenggara Timur
- Kalimantan Barat
- Kalimantan Tengah
- Kalimantan Utara
- Kalimantan Timur
- Sulawesi Utara
- Gorontalo
- Sulawesi Tengah
- Papua
Baca juga: BMKG Ingatkan Masyarakat Potensi Puncak Musim Hujan Terjadi Januari-Februari 2024
Pemicu Cuaca Ekstrem
Terdapat Bibit Siklon Tropis TD 17W terpantau di Samudra Pasifik Barat, sebelah utara Papua dengan kecepatan angin maksimum 20 knot dan tekanan 1006.8 hPa.
Sistem ini bergerak ke arah Barat Laut dengan potensi untuk menjadi siklon tropis dalam 24 jam ke depan dalam kategori rendah.
Sistem tersebut membentuk daerah pertemuan dan perlambatan kecepatan angin (konvergensi) memanjang dari Kepulauan Halmahera hingga Samudra Pasifik Utara Papua Barat.
Daerah Konvergensi lain terpantau memanjang dari Laut Natuna hingga Kalimantan Tengah bagian Utara, dari pesisir barat Sumatra Utara hingga Riau, dan dari Laut Jawa hingga Kalimantan Timur.
Sedangkan daerah pertemuan angin (konfluensi) memanjang di Laut Cina Selatan, Samudea Hindia Barat Sumatra Barat, Sulawesi bagian Tengah, Maluku utara, dan Perairan Utara Papua.
Kondisi tersebut mampu meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan dan ketinggian gelombang laut di sekitar wilayah bibit siklon tropis, dan di sepanjang daerah konvergensi, dan konfluensi tersebut.
(Tribunnews.com/Oktavia WW)