Padahal, saat itu KPK sedang menyelidiki dugaan korupsi kepemilikan saham PT Newmont yang melibatkan Pemerintah Provinsi NTB.
TGB dalam kasus ini menjadi saksi.
Di satu sisi, Firli Bahuri tercatat pernah menjadi Kapolda NTB pada 3 Februari 2017 hingga 8 April 2018, sebelum bertugas di KPK.
Firli memang sudah menjalani pemeriksaan di internal KPK. Hanya saja, proses tersebut terhenti lantaran Firli ditarik oleh Polri untuk sebagai Kapolda Sumatera Selatan.
Baca juga: Kata Syahrul Yasin Limpo Setelah Ketua KPK Firli Bahuri Jadi Tersangka Dugaan Pemerasan
3. Ditolak 500 pegawai KPK
Saat masih mengikuti tes calon pimpinan (capim) untuk menjadi pimpinan KPK periode 2019-2023, Firli sudah ditolak .
Sebanyak 500 pegawai KPK pernah menandatangani penolakan Firli menjadi pimpinan KPK.
Penasihat KPK kala itu, M. Tsani Annafari, mengatakan penolakan itu menunjukkan para pegawai KPK tak mau dipimpin oleh seseorang yang bermasalah.
4. Sewa Helikopter Mewah
Kontroversi Firli Bahuri lainnya adalah menggunakan helikopter untuk perjalanan pribadi dari Palembang ke Baturaja, Sumatera Selatan, pada 20 Juni 2020.
Helikopter tersebut disewanya dari sebuah perusahaan swasta. Saat itu, Firli sudah menjabat Ketua KPK.
Firli lantas dilaporkan oleh Masyarakat Anti Korupsi Indonesia (MAKI) dan Indonesia Corruption Watch (ICW) kepada Dewas KPK.
Sebab, menurut MAKI, penggunaan helikopter merupakan tindakan bergaya hidup mewah.
Sementara itu, ICW melaporkan adanya dugaan gratifikasi berupa diskon harga sewa helikopter tersebut.