TRIBUNNEWS.COM - Penghargaan Sipil Tertinggi Spanyol, Royal Orden of Isabella the Catholic (Real Orden de Isabel la Católica) telah dianugerahkan kepada Ananda Sukarlan, seorang komposer juga pianis dari Indonesia, Jumat tanggal 17 November 2023.
Royal Orden of Isabella the Catholic merupakan tatanan sipil kesatria dan kehormatan Spanyol yang diberikan kepada perorangan dan lembaga.
Penghargaan itu diberikan sebagai pengakuan atas jasa luar biasa terhadap tanah air atau peningkatan hubungan internasional dan kerja sama dengan negara lain.
Diketahui Sukarlan menjadi warga negara Indonesia pertama yang dianugerahi medali tersebut.
Secara hukum, penyerahan penghargaan itu grand Masternya adalah Raja Spanyol, dan Grand Chancellornya adalah Menteri Luar Negeri.
Penganugerahan medali ini dilakukan oleh Duta Besar Spanyol untuk Indonesia, Francisco Aguilera Aranda di Aula Jimbaran, Hotel Gran Melia Jakarta.
Orden de Isabel de Catolica diciptakan tahun 1815 oleh Raja Ferdinand VII untuk menghormati Ratu Isabella I.
Dalam bidang pengabdian kepada tanah air, Ordo Isabella Katolik adalah kehormatan sipil tertinggi yang secara de facto diberikan oleh Kerajaan Spanyol, menurut rilis yang diterima Tribunnews.
Sementara itu Sukarlan juga pernah dianugerahi gelar ksatria Cavaliere Ordine della Stella d'Italia oleh Presiden Sergio Mattarella pada tahun 2020.
Selain itu, dirinya menjadi artis Indonesia pertama yang diundang Portugal tepat setelah hubungan diplomatik Indonesia dan Portugal pada tahun 2000, saat itu dirinya juga mendapat gelar.
Tidak hanya itu Sukarlan juga telah dianugerahi banyak pengakuan non-pemerintah seperti Prix Nadia Boulanger dari Orleans, Prancis.
Baru-baru ini dia adalah salah satu dari 32 tokoh yang tercatat di buku 'Pahlawan di Antara Kita', yang ditulis oleh Dr. Amit Nagpal yang diterbitkan di India.
Sukarlan juga masuk sebagai salah satu dari 100 'Orang Asia Paling Berpengaruh' di dunia seni tahun 2020 oleh Majalah Tatler Asia.
Profil
Baca juga: Musuh Si Mucikari: Opera Ananda Sukarlan Tunjukkan Ngerinya Perdagangan Manusia
Ananda Sukarlan lulus dari Sekolah Menengah Kolese Canisius di Jakarta pada tahun 1986 dan kemudian melanjutkan studi di Koninklijk Conservatorium (Royal Conservatory of Music) di Den Haag, Belanda, di mana ia kemudian lulus dengan predikat Summa CumLaude.
“Saya seorang seniman, dan saya hanya menjalankan tugas saya untuk menghadirkan keindahan dan kedamaian melalui musik. Indonesia adalah negara kelahiran saya dan Spanyol telah membesarkan dan mengasuh saya sejak saya lulus dari Belanda, jadi wajar jika saya berhutang banyak pada saya. terima kasih kepada negara-negara tersebut."
"Jika saya merasa terhormat dengan pengakuan yang begitu besar, itu adalah bonus yang membuat saya sangat tersanjung. Lumayan lah untuk bonusnya,” kata Ananda Sukarlan dalam pidato penerimaannya di hadapan 150 undangan terhormat.
Ia kemudian melanjutkan ucapan terima kasihnya kepada banyak tokoh penting dalam hidupnya, termasuk mantan presiden Indonesia BJ Habibie dan Abdurrachman Wahid (Gus Dur) yang pernah berkolaborasi dengannya di masa lalu.
Dua proyek miliknya akan diluncurkan pada akhir tahun ini.
Sony Classical merilis musik terbarunya, 'The Springs of Vincent', berdasarkan lukisan musim semi Vincent Van Gogh, dibawakan oleh pemain flute Eduard Sanchez.
Di Indonesia, film dokumenter Rainha Boki Raja juga akan diluncurkan, dan soundtracknya dibawakan oleh Ananda Sukarlan, dinarasikan oleh aktris ternama Christine Hakim.
(*)