News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pilpres 2024

VIDEO Respons Soal Usulan Capres-Cawapres Debat Pakai Bahasa Inggris: Kubu Paslon Hingga KPU

Editor: Srihandriatmo Malau
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Calon presiden (capres) untuk kontestasi Pilpres 2024 ditantang untuk debat menggunakan Bahasa Inggris.

Usulan itu datang dari Ketua Tim Kampanye Daerah (TKD) Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka Sumatera Barat, Andre Rosiade.

Andre mengatakan, hal tersebut agar calon yang terpilih memiliki kecakapan dalam pergaulan internasional.

Dia menjelaskan, untuk Prabowo-Gibran sendiri tidak takut untuk menghadapi debat capres-cawapres, apapun keputusan KPU.

Usulan debat capres cawapres menggunakan bahasa Inggris ini tentunya menuai beragam respons dari kubu paslon.

TPN Ganjar-Mahfud 

Sekretaris Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar Pranowo-Mahfud MD, Hasto Kristiyanto menanggapai usulan tersebut.

Hasto mengkritisi usulan debat menggunakan Bahasa Inggris tersebut.

Menurut Hasto, TKN Prabowo-Gibran lupa dengan makna Sumpah Pemuda.

Ia mencontohkan ketika Jepang menjadi negara maju dengan kulturnya sendiri. Begitu pun dengan Korea Selatan dan Tiongkok.

Oleh karena itu, Hasto menolak usulan debat capres dan cawapres menggunakan Bahasa Inggris.

Timnas AMIN

Juru Bicara Tim Pemenangan Nasional (Timnas) Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN) Indra Charismadji mengatakan pasangan calon nomor urut 1 siap untuk debat menggunakan Bahasa Inggris.

Tak hanya Bahasa Inggris, Indra bahkan mengatakan pihaknya siap jika harus menggunakan Bahasa Arab dan Jawa.

Menurutnya, yang terpenting masyarakat mengenali calon pemimpin yang dipilih.

Mengetahui visi-misinya, pemikirannya, dan rekam jejaknya.

Kemudian, Indra juga mengklaim bahwa pihaknya memiliki tim yang lengkap untuk menghadapi debat capres pada 12 Desember mendatang.

Repon Pengamat Pemilu

Soal usulan debat capres berbahasa Inggris ini juga direspons oleh berbagai kalangan.

Di antaranya pengamat pemilu sekaligus Dewan Pembina Perkumpulan untuk Pemilu Demokrasi (Perludem) Titi Anggraini.

Titi menilai, usulan debat capres menggunakan Bahasa Inggris adalah suatu hal yang berlebihan dan tidak diperlukan publik.

Menurutnya, ada forum-forum yang memang diperlukan untuk melihat kecakapan capres dan cawapres berbahasa Inggris.

Dikatakan dosen hukum Universitas Indonesia itu, ebat merupakan edukasi pemilih mendapatkan visi misi program.

Titi menyebutkan kalau memang dirasa ada forum yang perlu disasar dengan bahasa Inggris maka sebaiknya dibuat forum khusus saja.

KPU

Adapun respons KPU sendiri membolehkan capres-cawapres untuk berdebat menggunakan Bahasa Inggris.

Meski begitu, Ketua Hasyim Asyari mengingatkan rakyat Indonesia berbahasa Indonesia.

Hasyim kemudian mengatakan tak ada pembahasan usulan penggunaan Bahasa Inggris dalam rapat bersama tim sukses pasangan capres-cawapres di Kantor KPU RI.

Sebagai informasi, debat perdana capres cawapres akan berlangsung di KPU RI, Jakarta pada 12 Desember 2023, pukul 19.00 WIB

Selanjutnya debat dilanjutkan pada 2 Desember 2023, 7 Januari 2023, 21 Januari 2024, dan 4 Februari 2024.

Debat bakal dilakukan dengan durasi 150 menit dengan rincian 120 menit untuk segmen debat, dan 30 menit untuk jeda iklan.

Adapun format debat pasangan calon dilakukan dengan format kandidat-moderator.

Masing-masing capres-cawapres tidak boleh diwakili orang lain dalam acara debat ini.

Apabila masing-masing berhalangan hadir, ia harus membawa bukti keterangan pihak terkait dan menyampaikannya ke KPU maksimal 3 hari sebelum debat dihelat.(TRIBUN NETWORK)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini