TRIBUNNEWS.COM - Gempa bumi magnitudo 5,4 mengguncang wilayah Kabupaten Keerom, Provinsi Papua, pada Minggu (10/12/2023), pukul 11.49 WIB.
Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengumumkan, pusat gempa gempa berada di 37 kilometer tenggara Keerom.
Tepatnya, berada di 3.59 Lintang Selatan (LS) dan 140.99 Bujur Timur (BT).
"Gempa Mag:5.4, 10-Dec-2023 11:49:47WIB, Lok:3.59LS, 140.99BT (37 km Tenggara KEEROM-PAPUA), Kedlmn:96 Km."
"Disclaimer:Informasi ini mengutamakan kecepatan, sehingga hasil pengolahan data belum stabil dan bisa berubah seiring kelengkapan data," tulis BMKG di akun Twitter (Sekarang X), Minggu siang.
Sebelumnya, BMKG merilis informasi gempa bumi di Keerom Papua, bermagnitudo 5,3 di akun X.
BMKG menyebut, gempa tersebut, tidak berpotensi tsunami.
Baca juga: Dampak Gempa Bumi di Kota Bogor: Puluhan Rumah di Bogor dan Sukabumi Rusak, Tak Ada Korban Jiwa
"Gempa Mag:5.3, 10-Des-23 11:49:46 WIB, Lok:3.55 LS,141.05 BT (39 km Tenggara KEEROM-PAPUA), Kedlmn:105 Km, tdk berpotensi tsunami," tulisnya.
Tak lama kemudian, BMKG kembali merilis data terbaru terkait besarnya magnitudo gempa menjadi M 5,4.
Skala MMI
Sebagai informasi, berikut skala MMI yang bisa dipelajari berdasarkan skala MMI, dikutip dari Bmkg.go.id:
MMI (Modified Mercally Intensity) digunakan untuk mengukur seberapa besar kerusakan yang ditimbulkan oleh gempa.
I MMI
Getaran gempa tidak dapat dirasakan kecuali dalam keadaan luarbiasa oleh beberapa orang.
II MMI
Getaran atau goncangan gempa dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung seperti lampu gantung bergoyang.
Baca juga: Info Terbaru Gempa di Kota Bogor, Ratusan Bangunan Rusak, Wilayah Setempat Ikut Terdampak
III MMI
Getaran gempa dirasakan nyata dalam rumah.
Getaran terasa seakan-akan ada naik di dalam truk yang berjalan.
IV MMI
Pada saat siang hari dapat dirasakan oleh orang banyak di dalam rumah, di luar rumah oleh beberapa orang, gerabah pecah, jendela/pintu bergoyang hingga berderik dan dinding berbunyi.
V MMI
Getaran gempa bumi dapat dirasakan oleh hampir semua orang, orang-orang berlarian, gerabah pecah, barang-barang terpelanting, tiang-tiang dan benda besar tampak bergoyang, bandul lonceng dapat berhenti.
VI MMI
Getaran gempa bumi dirasakan oleh semua orang.
Kebanyakan orang terkejut dan lari keluar, plester dinding jatuh dan cerobong asap di pabrik rusak, kerusakan ringan.
VII MMI
Semua orang di rumah keluar.
Adapun kerusakan ringan pada rumah dengan bangunan dan kontruksi yang baik.
Kemudian, pada bangunan yang konstruksinya kurang baik terjadi retakan bahkan hancur, cerobong asap pecah.
Getaran tersebut, dapat dirasakan oleh orang yang sedang naik kendaraan.
VIII MMI
Kerusakan ringan pada bangunan dengan konstruksi kuat.
Keretakan pada bangunan dengan konstruksi kurang baik, dinding terlepas dari rangka rumah, cerobong asap pabrik dan monumen roboh, air berubah keruh.
IX MMI
Kerusakan pada bangunan yang konstruksinya kuat, rangka rumah menjadi tidak lurus, banyak terjadi keretakan.
Rumah tampak bergeser dari pondasi awal dan pipi-pipa dalam rumah putus.
X MMI
Bangunan dari kayu yang kuat rusak, rangka rumah lepas dari pondamennya, rel melengkung, tanah longsor di tiap-tiap sungai dan di tanah-tanah yang curam.
XI MMI
Bangunan-bangunan yang sedikit yang masih berdiri.
Jembatan rusak, terjadi lembah.
Pipa dalam tanah tidak dapat terpakai sama sekali, tanah terbelah, rel sangat melengkung.
XII MMI
Hancur total, gelombang tampak pada permukaan tanah.
Pemandangan berubah gelap, benda-benda terlempar ke udara.
(Tribunnews.com/Suci Bangun DS)