Sementara itu, kuasa hukum Lukas, Antonius Eko Nugroho, mengungkapkan almarhum didampingi dan dirawat kerabatnya menjelang akhir hidupnya.
Menurut Antonius, Lukas sempat meminta berdiri sesaat sebelum meninggal.
Baca juga: Jejak Kasus Suap dan Gratifikasi yang Menjerat Eks Gubernur Papua Lukas Enembe
Namun, setelah dibantu berdiri, Lukas lantas terkulai lemas, lalu mengembuskan napas terakhirnya.
"Sebelum meninggal, Bapak Lukas minta berdiri. Kemudian Bapak Pianus (kerabat Lukas) membantu Pak Lukas untuk berdiri, dengan memegang pinggang Bapak Lukas."
"Tidak lama berdiri, Bapak Lukas (terkulai dan) menghembuskan napas terakhirnya," tutur Antonius.
Lebih lanjut, Antonius mengatakan pihak dokter sempat melakukan tindakan kepada Lukas, namun nyawa mantan Gubernur Papua itu tidak terselamatkan.
Lukas juga disebut sempat melakukan upaya cuci darah sebelum meninggal.
Tak tanggung-tanggung, cuci darah itu dilakukannya hingga 15 kali sejak awal Oktober 2023.
Lukas memang diketahui memiliki riwayat penyakit jantung, gagal ginjal hingga stroke.
2. Tangis Sang Istri Pecah
Menurut pantauan Tribunnews.com, jenazah Lukas Enembe tiba di ruang persemayaman pada pukul 17.07 WIB.
Saat menuju ke ruang persemayaman, keluarga dan tim penasihat hukum tampak mengiringi.
Selain keluarga dan penasihat hukum, tampak hadir pula para simpatisan Lukas Enembe di prosesi persemayaman.
Begitu masuk ke ruang persemayaman, pihak keluarga, terutama istrinya, Yulce Wenda langsung menangis.