Baca tanpa iklan
TRIBUNNEWS.COM - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengaku belum mendapatkan undangan acara peringatan HUT ke-51 PDI Perjuangan (PDIP) pada Rabu (10/1/2024) mendatang.
Hal itu disampaikan Jokowi usai peresmian Jalan Tol Pamulang-Cinere Raya-Bogor, Senin, (8/1/2024).
"Belum dapat undangan," ujar Jokowi.
Sebelumnya, Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDIP, Djarot Saiful Hidayat, membeberkan partainya memang tidak mengundang Presiden Jokowi pada HUT PDIP mendatang.
Alasannya, kata Djarot, lantaran PDIP sudah tahu lebih dulu mengenai agenda kunjungan kerja (kunker) Presiden Jokowi saat HUT PDIP itu.
Sehingga, jika diundang pun, Djarot meyakini Jokowi tidak akan bisa hadir.
“Kita dengar informasi bahwa beliau mau ke luar negeri, melaksanakan kenegaraan. Diundang pun pasti beliau nggak bisa hadir ya,” ujarnya usai menghadiri debat capres ketiga di Istora Senayan, Minggu (7/1/2024) malam, dikutip dari Wartakotalive.com.
Mengenai agenda Presiden Jokowi, Koordinator Staf Khusus Presiden, Ari Dwipayana, sebelumnya menegaskan kunjungan kerja Presiden ke luar negeri tersebut sudah lama dijadwalkan.
Oleh karena itu, ia membantah bahwa kunjungan kerja Presiden tersebut untuk menghindari perayaan HUT PDIP.
"Enggak lah pasti sudah ada rencana yang sudah diatur. Kita ucapkan selamat ulang tahun ya," katanya, Jumat (5/1/2024).
Hasto Tak Masalah jika Presiden Jokowi Tak Hadir
Mengenai ketidakhadiran Jokowi di HUT PDIP, Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDIP, Hasto Kristiyanto, mengaku sudah mengetahui kondisi tersebut.
Baca juga: Jokowi Kritik Debat Ketiga Pilpres: Menyerang Personal, Tidak Mengedukasi Masyarakat
Dikatakannya, Jokowi memilih untuk melakukan perjalanan dinas ke Filipina daripada hadir dalam acara partai yang telah membawanya sebagai presiden.
"Kami sudah mendapat informasi juga bapak presiden Jokowi akan melaksanakan tugas negara di luar negeri, di Filipina," kata Hasto di Kantor DPP PDIP, Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (6/1/2024).
Kendati demikian, menurut Hasto, ketidakhadiran Jokowi itu bukanlah sebuah masalah besar bagi PDIP.
"Tapi watak kegiatan kali ini ke bawah menyatu dengan rakyat itu sendiri," katanya.
Kemudian, ketika disinggung apakah ketidakhadiran Jokowi itu akan mempengaruhi elektabilitas PDIP pada Pemilu 2024, Hasto mengatakan HUT kali ini bersumber dari akar rumput.
Peringatan hari lahir melibatkan banyak masyarakat karena kedaulatan berada di tangan rakyat.
"Belajar dari sejarah PDIP, perjuangan ketika menghadapi pemerintahan yang otoriter sampai kantor PDIP diserang kekuatan rakyat adalah senjata yang paling kuat di dalam menentukan elektoral parpol dan calon presiden," katanya.
Respons F.X. Rudy
Ketua DPC PDIP Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo, turut buka suara mengenai ketidakhadiran Jokowi pada HUT PDIP itu.
FX Rudy mengatakan sebenarnya terserah Jokowi ingin hadir atau tidak dalam momen perayaan HUT PDP itu.
Namun, menurutnya, Jokowi seharusnya hadir dalam perayaan HUT PDIP apabila merasa lahir dari rahim partai berlogo banteng tersebut.
“Ya terserah mau hadir atau tidak. Kalau merasa lahir dari PDI Perjuangan ya mesti hadir,” katanya saat ditemui, Sabtu.
“Itu urusan sana saya kan trucuk. Ya itu hak mereka,” ujarnya.
Sementara itu, mengenai status Jokowi di PDIP, Rudy mengaku tidak tahu menahu.
Selain itu, ia juga tak tahu apakah Jokowi masih memegang kartu tanda anggota (KTA) atau tidak.
“Dia punya atau ndak, ndak tahu saya. Dulu kan tidak ada aturan yang kencang seperti itu,” jelasnya.
Hanya saja, jika dulu sempat diusulkan sebagai pengurus DPD PDIP Jawa Tengah, harusnya Jokowi memegang KTA.
“Tapi mestinya punya karena saya usulkan menjadi pengurus DPD Provinsi Jawa Tengah,” terangnya.
Sebagian artikel ini telah tayang di TribunSolo dengan judul Presiden Jokowi Dikabarkan Absen di HUT PDIP, FX Rudy: Kalau Merasa Lahir dari PDIP Mestinya Hadir dan Wartakotalive.com dengan judul Alasan PDIP Belum Kirim Undangan HUT ke-51 PDIP Kepada Jokowi, Yakin Tidak Datang.
(Tribunnews.com/Rifqah/Mario Christian/Taufik Ismail/Raizki Sandi) (TribunSolo.com/Ahmad Syaifudin) (Wartakotalive.com/Desy Selviany)