Laporan Wartawan Tribunnews Taufik Ismail
TRIBUNNEWS.COM, PONTIANAK - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menggelar temu wicara serta membagikan bantuan sosial (bansos) pangan cadangan beras pemerintah (CBP) di Gudang Bulog, Pontianak, Kalimantan Barat, Kamis, (18/1/2025).
Airlangga yang tiba sekitar pukul 11.25 WIB langsung disambut Deputi Bidang Koordinasi Pangan dan Agribisnis Kemenko Perekonomian Dida Gardera yang telah tiba terlebih dulu.
Dia hadir bersama Menpora yang juga politikus muda Partai Golkar Dito Ariotedjo, Wakil Ketua DPR RI sekaligus Sekjen Partai Golkar Lodewijk Paulus, anggota DPR Maman Abdurrahman dan lainnya.
Pada kesempatan tersebut, Airlangga yang juga menjabat Ketua Umum Golkar mendengarkan sejumlah aspirasi dari masyarakat penerima bantuan pangan.
Di antaranya yakni Suharni seorang Pemulung yang berstatus janda dan memiliki 6 orang anak. Ia meminta agar Bansos pangan ada setiap bulan karena penghasilan tidak menentu.
"Kadang (penghasilan) Rp 50 ribu kadang Rp 75 ribu, tidak menentu pak. Jadi, bansos ini sangat dibutuhkan untuk sehari hari, terimakasih kepada pemerintah," katanya.
Baca juga: Harga Daging Sapi Masih Mahal Tembus Rp137.800, Berikut Rincian Bahan Pangan Lainnya Per 18 Januari
Selain itu, Saodah seorang petani yang mengalami gagal panen karena masalah musim juga meminta Bansos pangan tidak dihentikan. Bansos pangan kata dia sangat membantu para petani yang gagal panen.
"Kemarin nanem bulan 11, tapi gagal karena terlalu basah, jadi ga ada yang bisa dijual dan ga ada yang bisa di makan pak, suami saya sudah tidak ada sementara saya punya 6 anak di rumah," katanya.
Kemudian seorang ibu rumah tangga bernama Mardiana yang suaminya berprofesi sebagai tukang parkir mengaku, bantuan pangan berupa 10 Kg beras dari pemerintah sangat membantu kebutuhan rumah tangganya. Ia bahkan meminta pemerintah menambah jumlah bantuan beras yang dibagikan.
"Kalau bisa ditambah pak, karena bantuan yang sekarang juga dicukup cukupi," katanya.
Mendengar keluhan tersebut Airlangga mengatakan penyaluran Bansos beras tersebut merupakan bagian dari kebijakan pemerintah, yang tujuannya untuk menjaga daya beli masyarakat khususnya bagi masyarakat miskin dan yang rentan terhadap dampak kenaikan harga pangan.
"Jadi, saya di sini diminta Presiden Jokowi untuk memantau penyaluran beras agar tepat sasaran. Melihat tadi aspirasi dari bapak ibu, Bansos ini memang sangat dibutuhkan. Jadi Bansos ini apakah harus dilanjut atau dihentikan," kata Airlangga yang dijawab lanjut oleh masyarakat yang hadir.
Baca juga: Hadir di BPK Sebagai Menko Polhukam, Mahfud Ogah Tanggapi Pertanyaan Soal Debat Cawapres
Menurutnya, pemerintah akan melanjutkan Bansos Pangan sebanyak 10 kilogram beras per bulan yang akan dibagikan kepada 22 juta penerima hingga Juni. Selain Bansos pangan, pemerintah juga akan membagikan BLT hingga bulan Juni kepada 18 juta penerima sebesar Rl200 ribu per bulan.
Pada kesempatan tersebut, Airlangga turut menyerahkan secara simbolis bantuan pangan 10 Kg beras kepada 5 penerima manfaat. Total ada 100 penerima yang akan mendapatkan bantuan pangan pada acara tersebut.
Selain itu, Airlangga juga menyaksikan mekanisme penyaluran bantuan pangan dari pemerintah kepada masyarakat. Dalam peninjauan tersebut Airlangga didampingi oleh Penjabat (Pj) Gubernur Kalimantan Barat (kalbar), Harisson.