Goenawan menyoroti sajak-sajak dalam Catatan Bawah Tanah yang disusun melalui kata-kata abstrak dan ditulis dengan huruf kapital cukup menonjol.
Bagi Goenawan, hal itu merupakan dunia konkret yang dialami penulisnya telah tenggelam dalam kegelisahan untuk bertindak.
“Puisi dari penjara ini sekaligus juga puisi aktivis: grafiti kemarahan di tembok sel, gema kegeraman sendiri di ruang tertutup, pernyataan hasil renungan yang tidak ingin bimbang,” ujar Goenawan.
Lantas bagaimana puisi-puisi dalam Catatan Bawah Tanah dilihat melalui konteks hari ini?
Dua buku ini akan diulas oleh Fachry Ali dan Dhianita Kusuma Pertiwi.
Fachry Ali adalah intelektual publik yang puluhan tahun telah berkutat dengan isu sosial dan demokrasi.
Tahun lalu ia menerima penghargaan Ahmad Bakrie Award untuk bidang pemikiran sosial.
Sementera Dhianita Kusuma Pertiwi adalah intelektual muda perempuan yang minat fokusnya adalah kesusasteraan dan sejarah.
Acara peluncuran dua buku ini hendak merayakan ilmu, kebudayaan, dan kesusasteraan di tengah masa politik yang mungkin menjenuhkan kita akhir-akhir ini. Acara ini terlaksana atas kolaborasi KPG dengan Total Politik.
Biografi Singkat Pembahas
M. Fadjroel Rachman
Lahir di Banjarmasin, 17 Januari 1964. Dia pernah kuliah di Jurusan Kimia Institut Teknologi Bandung (ITB).
Terlibat Peristiwa 5 Agustus 1989 ITB, yakni demonstrasi menolak kehadiran Menteri Dalam Negeri Jenderal (Purn.) Rudini serta menuntut Presiden Soeharto mundur, dia divonis 3 tahun pidana dan ditahan di Penjara Militer Bakorstanasda, Bandung; Rutan Kebonwaru, Bandung; Lapas Batu, Nusakambangan; dan Lapas Sukamiskin, Bandung.
Selama di ITB, Fadjroel aktif sebagai Presiden Grup Apresiasi Sastra (1985–1986), Perkumpulan Studi Ilmu Kemasyarakatan (PSIK), Badan Koordinasi Unit Aktivitas (BKUA; sebagai pendiri), Badan Koordinasi Mahasiswa Bandung (BKMB), Komite Pembelaan Mahasiswa (KPM), serta majalah Ganesha (sebagai pemimpin redaksi).
Dia juga pernah aktif di klub diskusi kebudayaan Kelompok Sepuluh Bandung, Yayasan Tunas Indonesia (1992), dan Lingkar Muda Indonesia.