TRIBUNNEWS.COM - Simak peringatan dini cuaca ekstrem dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) hari ini, 21 Februari 2024.
Dikutip dari bmkg.go.id, potensi cuaca ekstrem terjadi di 28 wilayah di Indonesia.
Wilayah Bali dan DKI Jakarta terpantau berpotensi terjadi hujan kilat disertai angin kencang.
Sementara cuaca ekstrem hujan lebat, kilat, dan angin kencang juga terjadi di wilayah 26 wilayah lainnya.
Wilayah yang berpotensi hujan disertai kilat/petir dan angin kencang:
- Bali
- DKI Jakarta
Baca juga: Cuaca Besok - BMKG: Jatim dan 25 Wilayah Lainnya Berpotensi Hujan Lebat pada 21 Februari 2024
Wilayah yang berpotensi hujan lebat yang disertai kilat/petir dan angin kencang:
- Aceh
- Sumatera Utara
- Sumatera Barat
- Riau
- Bengkulu
- Jambi
- Sumatera Selatan
- Kep. Bangka Belitung
- Lampung
- Banten
- Jawa Barat
- Jawa Tengah
- DI Yogyakarta
- Jawa Timur
- Nusa Tenggara Barat
- Nusa Tenggara Timur
- Kalimantan Barat
Baca juga: Analisis Gempa M 4,4 di Aceh Singkil Sore Ini, BMKG: Masyarakat Diimbau agar Tetap Tenang
- Kalimantan Tengah
- Kalimantan Timur
- Kalimantan Selatan
- Sulawesi Selatan
- Sulawesi Tenggara
- Maluku Utara
- Maluku
- Papua Barat
- Papua
Baca juga: Prakiraan Cuaca Ekstrem Besok, Rabu 21 Februari 2024: Jabar, Jateng, Maluku Potensi Hujan Lebat
Pemicu Cuaca Ekstrem
Terjadi ex-Siklon Tropis Lincoln terpantau di daratan Australia yang membentuk daerah pertemuan angin (konfluensi) memanjang.
Konfluensi terjadi di Nusa Tenggara, Laut Timor, dan Australia bagian utara.
Daerah konvergensi lain terpantau memanjang di Aceh, dari Sumatera Utara bagian barat, Sumatera Barat, Bengkulu, hingga Sumatera Selatan, dari Sabah Serawak hingga Kalimantan Tengah, dari perairan utara Jawa Barat hingga Jawa Tengah, dari Laut Sulawesi, Sulawesi Tengah, hingga Sulawesi Tenggara, dari Papua Barat hingga Laut Seram, di Papua.
Kondisi tersebut mampu meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di sekitar ex-Siklon Tropis Lincoln dan di sepanjang daerah konvergensi/konfluensi tersebut.
Dry Intrusion terpantau di wilayah BBU melintasi Laut Cina Selatan yang mampu meningkatkan massa udara basah di depan batas intrusi menjadi lebih hangat dan lembap yaitu di Sumatera dan sebagian Kalimantan.
Peningkatan kecepatan angin >25 knot terpantau di Laut Sulu dan Laut Timor bagaian selatan yang mampu meningkatkan ketinggian gelombang di wilayah perairan sekitarnya.
Labilitas Lokal Kuat yang mendukung proses konvektif pada skala lokal terdapat di Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Bengkulu, Jambi, Sumatera Selatan, Lampung, Kep. Bangka Belitung, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, D.I Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, NTB, NTT, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Utara, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Maluku Utara, Maluku, Papua Barat dan Papua.
(Tribunnews.com/Oktavia WW)