TRIBUNNEWS.COM - Berikut pengertian perayaan Cap Go Meh, lengkap dengan sejarah dan tujuan perayaannya.
Setelah perayaan Imlek, masyarakat Tionghoa biasanya juga melaksanakan tradisi Cap Go Meh.
Mungkin sebagian orang belum familiar dengan tradisi ini.
Tradisi Cap Go Meh biasa dilaksanakan beberapa hari setelah Imlek.
Pengertian Cap Go Meh
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, Cap Go Meh adalah tradisi yang dirayakan oleh masyarakat Tionghoa setelah perayaan Imlek.
Tradisi Cap Go Meh sendiri berasal dari bahasa Hokkien yang berarti malam ke-15.
Dikutip dari binus.ac.id, kata Cap Go memiliki arti angka 15.
Sementara, untuk kata Meh berarti suatu malam.
Jadi berdasarkan artinya, Cap Go Meh ini berarti malam ke-15.
Kapan Perayaan Cap Go Meh 2024?
Berdasarkan perhitungan kalender China, Cap Go Meh ini dilaksanakan 15 hari setelah Imlek.
Menurut perhitungan masyarakat Tionghoa, tradisi Cap Go Meh pada tahun ini dirayakan pada Sabtu, 24 Februari 2024.
Baca juga: Momen Cap Go Meh, Wilson Anthony Chandra Dilantik Sebagai Ketua DPD KCBI Lampung
Cap Go Meh biasanya dimeriahkan berbagai acara dan festival.
Perayaan Cap Go Meh menjadi momen penting dalam Imlek karena dianggap sebagai penanda atau penutup perayaan tahun baru Imlek.
Sejarah Singkat dan Tujuan Perayaan Cap Go Meh
Cap Go Meh berasal dari tradisi Tionghoa yang disebut Yuan Xiao Jie.
Yuan Xiao Jie sendiri berarti sebuah Festival Lampion/Lentera.
Zaman dahulu, perayaan Cap Go Meh dimaknai sebagai upacara penghormatan kepada Dewa tertinggi Dinasti Han, yaitu “Thai Yi” oleh Biksu Buddha.
Penghormatan dilakukan dengan membawa sejumlah lentera sebagai ritual pada 206 Sebelum Masehi.
Baca juga: 7 Perayaan Cap Go Meh 2023 di Kota-kota Indonesia, Mulai Singkawang, Tanjungpinang, hingga Makassar
Perayaan ini hanya digelar khusus untuk Dinasti saja hingga waktu dimana Dinasti ini berakhir, barulah perayaan ini dilakukan secara terbuka.
Di beberapa daerah, perayaan Cap Go Meh juga dimeriahkan dengan adanya konvoi.
Biasanya pada perayaan Cap Go Meh juga diramaikan oleh penampilan dari barongsai dan iring-iringan patung naga.
Cap Go Meh dipercayai sebagai upacara tolak bala atau cuci jalan.
Perayaan ini dilaksanakan dengan tujuan mengusir atau mengunci kembali roh-roh jahat yang berada di jalan.
Tradisi Cap Go Meh di negara Indonesia sendiri beragam, mulai dari adanya kemeriahan pawai naga, aksi barongsai, hingga pawai tatung.
Tatung merupakan bagian yang paling ditungu-tunggu dalam perayaan Cap Go Meh.
Tatung ini biasanya dilakukan oleh orang khusus yang dipercaiyai oleh Dewa, Dewi, atau Datuk untuk dirasuki tubuhnya.
Pawai Tatung saat perayaan Cap Go Meh dipercaya untuk menolak hal buruk dan mencuci jalan dari roh jahat saat perayaan Cap Go Meh Imlek.
(Tribunnews.com/Oktavia WW)