TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Badan Nasional Penanggulangan Terorisme Republik Indonesia (BNPT RI), memberikan perhatian kepada para korban aksi terorisme melalui Forum Silaturahmi Penyintas (Forsitas).
Kali ini Forum yang digagas BNPT ini hadir di Kota Makassar, Sulawesi Selatan, pada tanggal 6 sampai 7 Maret 2024.
Baca juga: AS dan Belanda Minta Warganya di Rusia Selalu Waspada Aksi Terorisme Minggu Ini
Forum rutin ini dihadiri oleh 30 orang penyintas aksi terorisme yang berasal dari Poso dan Makassar.
Direktur Perlindungan BNPT, Brigjen Pol. Drs. Imam Margono, menyatakan bahwa Forsitas merupakan bentuk kehadiran negara dalam memberikan perhatian kepada penyintas aksi terorisme.
Menurutnya, Forsitas juga bertujuan menjadi wadah silaturahmi untuk membangun rasa tangguh di antara sesama penyintas.
Baca juga: Deteksi Dini Penyebaran Terorisme, BNPT Gandeng Kemendes PDTT Sukseskan Program Desa Siapsiaga
“Kami sebagai negara hadir untuk memberikan perhatian, mengumpulkan penyintas dari berbagai wilayah agar saling mengenal dan memperkuat satu sama lain sehingga tercipta rasa tangguh terhadap kerentanan akibat menjadi korban terorisme,” kata Imam dalam keterangan yang diterima, Sabtu (9/3/2024).
Para penyintas diberikan pembekalan materi penguatan psikologis oleh Himpunan Psikologi Indonesia (HIMPSI).
Melalui pembekalan ini, penyintas dapat mengatasi stres dan trauma yang mereka alami serta memberikan dukungan kepada sesama penyintas yang membutuhkan.
Solidaritas mereka juga diperkuat melalui kegiatan outbound training.
Forsitas mendapat dukungan penuh dari Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan.
Staf Ahli Gubernur Bidang Pemerintahan, Andi Mappatoba, menegaskan bahwa forum yang diinisiasi oleh BNPT ini merupakan momentum bagi pemerintah daerah untuk turut serta dalam program pemulihan korban terorisme.
“Forsitas ini menjadi momentum untuk menghasilkan tindak lanjut konstruktif yang dapat dijadikan acuan di provinsi,” kata Andi.