TRIBUNNEWS.COM - Inilah peringatan dini cuaca ekstrem dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) pada Minggu, 10 Maret 2024.
Mengutip bmkg.go.id, potensi cuaca ekstrem terjadi di 30 wilayah di Indonesia.
Maluku Utara dan 3 wilayah lainnya berpotensi terjadi cuaca ekstrem hujan kilat dan angin kencang.
Selain itu, 25 wilayah lainnya juga akan terjadi cuaca ekstrem hujan lebat, kilat, dan angin kencang.
Wilayah Sulawesi Barat juga berpotensi mengalami angin kencang.
Wilayah yang berpotensi angin kencang:
- Sulawesi Barat
Wilayah yang berpotensi hujan yang disertai kilat/petir dan angin kencang:
- Kep. Riau
- DKI Jakarta
- Kalimantan Barat
- Maluku Utara
Baca juga: Cuaca Hari Ini - BMKG: DKI Jakarta Berpotensi Terjadi Hujan Disertai Angin pada Sabtu, 9 Maret 2024
Wilayah yang berpotensi hujan lebat yang disertai kilat/petir dan angin kencang:
- Sumatera Utara
- Sumatera Barat
- Riau
- Bengkulu
- Jambi
- Sumatera Selatan
- Kep. Bangka Belitung
- Lampung
- Banten
- Jawa Barat
- Jawa Tengah
- DI Yogyakarta
- Jawa Timur
- Bali
- Nusa Tenggara Barat
- Nusa Tenggara Timur
- Kalimantan Tengah
- Kalimantan Timur
- Sulawesi Utara
- Sulawesi Tengah
- Sulawesi Selatan
- Sulawesi Tenggara
- Maluku
- Papua Barat
- Papua
Baca juga: Gempa M 6,0 Guncang Pulau Karatung Sore Ini, BMKG: Terasa hingga Talaud
Pemicu Cuaca EkstremĀ
Bibit Siklon Tropis 91S terpantau di Samudra Hindia sebelah barat daya Lampung yang membentuk daerah perlambatan kecepatan angin (konvergensi).
Konvergensi di Samudera Hindia bagian tenggara sistem dan di sekitar pesisir barat Bengkulu.
Terdapat Low Level Jet yang mampu meningkatkan potensi tinggi gelombang di sekitar Bibit siklon tropis.
Sirkulasi Siklonik terpantau di Samudera Hindia sebelah barat Australia bagian utara yang membentuk daerah konvergensi memanjang dari NTB dan di perairan Australia bagian utara, serta pertemuan angin (konfluensi) di Laut Flores dan Laut Banda.
Daerah konvergensi lainnya terpantau memanjang di Jawa tengah hingga Jawa Timur, Dari Sabah hingga Kalimantan Tengah, Pesisir selatan Kalimantan Tengah, Sulawesi Barat hingga Sulawesi Tenggara, Teluk Banda.
Di Papua bagian utara dan tengah. Kondisi tersebut mampu meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di sekitar sirkulasi siklonik dan di sepanjang daerah konvergensi/konfluensi tersebut.
(Tribunnews.com/Oktavia WW)