Laporan Wartawan Tribunnews.com, Danang Triatmojo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini waspada terhadap potensi cuaca ekstrem yang bisa berdampak pada bencana hidrometeorologi di beberapa wilayah Jawa Timur periode 12-18 Maret 2024.
Bencana hidrometeorologi dimaksud meliputi hujan lebat, banjir, tanah longsor, angin kencang, puting beliung hingga hujan es.
Adapun wilayah yang potensi terdampak di antaranya Kabupaten Bangkalan, Kabupaten Lamongan, Kabupaten Madiun, Kabupaten Magetan, Kabupaten Ngawi, Kabupaten Sumenep.
Kemudian Kota Surabaya, Kabupaten Tuban, Kabupaten Gresik, Kabupaten Bojonegoro, Kabupaten Nganjuk, Kabupaten Pamekasan, Kabupaten Ponorogo, Kabupaten Sampang, Kabupaten Sidoarjo, Kabupaten Banyuwangi, Kota Batu, Kota Blitar, Kabupaten Jember, Kabupaten Jombang.
Lalu Kota Kediri, Kota Mojokerto, Kabupaten Pacitan, Kota Pasuruan, Kota Probolinggo, Kabupaten Situbondo, Kabupaten Tulungagung, Kabupaten Kediri, Kabupaten Mojokerto, Kabupaten Probolinggo, Kabupaten Pasuruan, Kabupaten Blitar, Kabupaten Bondowoso, Kabupaten Lumajang, Kabupaten Malang, Kabupaten Trenggalek, Kota Madiun dan Malang.
“Waspadai potensi cuaca ekstrem di beberapa wilayah Jawa Timur yang dapat mengakibatkan terjadinya bencana hidrometeorologi pada periode 12-18 Maret 2024,” tulis akun Instagram Info BMKG Juanda, Selasa (12/3/2024).
Baca juga: Kota Padang Masih Digenangi Air, Pemkot Tetapkan Status Darurat Bencana
BMKG menerangkan bahwa saat ini wilayah Jawa Timur berada di akhir musim hujan dan memasuki fase peralihan ke musim kemarau.
Peningkatan potensi pertumbuhan awan konvektif di Jawa Timur disebabkan adanya aktivitas Madden Jullian Oscillation (MJO) dan Gelombang Rossby.
Selain itu, juga terdapat sirkulasi siklonik di utara Australia yang mengakibatkan adanya pola konvergensi atau pertemuan angin di wilayah Jawa Timur yang berpengaruh terhadap peningkatan cuaca ekstrem sepekan ke depan.
Terkait potensi ini, BMKG Juanda mengimbau masyarakat dan instansi terkait agar waspada terhadap potensi cuaca ekstrem selama sepekan ke depan.
Baca juga: Wisatawan Taiwan Hilang usai Kapal Terbalik di Kepulauan Seribu, Malam Ini Tim SAR Lanjut Pencarian
Masyarakat yang tinggal pada wilayah topografi curam, bergunung atau tebing diharapkan lebih waspada terhadap dampak yang ditimbulkan dari cuaca ekstrem tersebut.
“Bagi yang sedang berkendara perlu diwaspadai jalan licin, pohon tumbang serta berkurangnya jarak pandang saat hujan lebat berlangsung,” katanya.