Hal ini sangat penting mengingat sekitar 50 persen pendapatan orang tua para mahasiswa hanya sekitar Rp5 juta.
"Bantuan finansial itu sangat penting agar tidak mengganggu kegiatan belajar mengajar. Artinya, jangan hanya sekedar menghasilkan inovasi dan teknologi, tanpa memperhatikan keberlanjutan dunia pendidikan," kata Rektor Universitas Pertamina (UPer), Wawan Gunawan A Kadir.
"Alhamdulillah, Komisi X DPR memperhatikan dengan serius sejumlah tantangan dan hambatan yang dihadapi oleh Universitas Pertamina. Bahkan hasil rapat tersebut akan diteruskan langsung kepada Kemendikbudristek dan instansi terkait," lanjutnya.
Lebih lanjut Wawan menjelaskan bahwa dulu BUMN Pertamina secara rutin memberikan bantuan dana sekitar Rp20 miliar pertahun, namun entah mengapa tiba-tiba terputus.
"Dengan bantuan dan dukungan Komisi X DPR, kita berharap bantuan dana rutin dari Pertamina bisa kembali dilanjutkan," ucapnya.
Baca juga: Biaya Kuliah Universitas Pertamina 2023, Terdiri dari SPI dan SPP
Menurut Wawan, dana itu dibutukan untuk membiayai keberlanjutan Universitas Pertamina.
Sebab, selain untuk memberikan beasiswa kepada para mahasiswa, juga untuk kebutuhan lainnya.
"Alhamdulillah, Dirut Pertamina sudah memberikan perhatian serius, bahkan dikatakannya semua peralatan laboratorium yang ada di Pertamina boleh digunakan. Ini tentu membuat kita lega," tandasnya.