Dilansir dari Kompas.com, Dewan Keamanan (DK) PBB untuk kali pertama pada Senin (25/3/2024) menuntut gencatan senjata segera di Gaza setelah lebih dari lima bulan perang berkecamuk di sana.
Dari sebanyak 15 negara anggota DK PBB, 14 negara di antaranya menyetujui draf resolusi sedangkan satu negara yakni Amerika Serikat abstain.
Empat belas negara tersebut mendukung resolusi yang menuntut gencatan senjata segera di bulan suci Ramadan yang sedang berlangsung.
Resolusi tersebut juga menyerukan gencatan senjata mengarah pada gencatan senjata yang langgeng dan berkelanjutan serta menuntut agar Hamas dan kelompok lainnya membebaskan para sandera yang diculik dalam serangan 7 Oktober.
Bantuan Senilai 1 Juta Dolar AS
Pemerintah Indonesia akan kembali memberikan bantuan kesehatan untuk masyarakat Palestina yang mendapatkan serangan dari Israel dan Sudan yang mengalami krisis kemanusiaan masing-masing senilai 1 juta Dolar AS.
Keputusan pemberian bantuan tersebut diambil pada Rapat Tingkat Menteri yang dipimpin Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Muhadjir Effendy.
Rapat juga dihadiri Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Kepala BNPB Letnan Jenderal TNI Suharyanto, perwakilan kementerian keuangan perwakilan negara perwakilan kabinet, perwakilan Kemenkes dan perwakilan BPKP.
"Untuk bantuan sudah kita sepakati bahwa pemerintah Republik Indonesia akan memberikan bantuan kepada Palestina dan juga Sudan yang nilainya masing-masing 1 juta US Dollar," kata Muhadjir dalam konferensi pers di Kantor Kemenko PMK, Jakarta pada Selasa (26/3/2024).
"Dan untuk selanjutnya dan nanti akan diperoleh melalui dana siap pakai dan kedaruratan dari melalui BNPB dan selanjutnya nanti akan disalurkan sesuai dengan apa yang telah diusulkan dari ibu Menteri Luar Negeri," ungkap Muhadjir.
Baca juga: WNI di Jepang Terus Bertambah, Per 31 Desember 2023 Jumlahnya 401.876 Orang
Retno mengungkapkan bantuan yang diberikan kepada Palestina dan Sudan akan fokus kepada bantuan kesehatan.
Pemerintah Indonesia, kata Retno, mendapatkan permintaan bantuan kesehatan untuk Palestina dari Pemerintah Mesir.
"Intinya adalah bahwa satu pemerintah Indonesia menerima permintaan bantuan fokus di kesehatan. Satu dari pemerintah Mesir, dari Kementerian Kesehatan Mesir untuk menangani pengungsi Palestina yang berada di Mesir," kata Retno.
"Yang kedua adalah dari pemerintah Sudan, untuk menangani masalah kesehatan di Sudan sebagai dampak dari masalah internal yang mereka hadapi sejak tahun lalu, konflik internal yang mereka hadapi sejak tahun lalu," tambah Retno.
Pemerintah Indonesia, kata dia, selama ini telah menyalurkan bantuan melalui jalur udara, laut, dan udara yang bersumber dari pemerintah dan juga kalangan non-pemerintah.