News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Palestina Vs Israel

TNI Bakal Terjunkan 900 Paket Bantuan Kemanusian Indonesia untuk Palestina Lewat Udara  

Penulis: Gita Irawan
Editor: Acos Abdul Qodir
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Gambar yang diambil dari perbatasan selatan Israel dengan Jalur Gaza ini menunjukkan bantuan kemanusiaan yang dijatuhkan dari udara di wilayah Palestina pada 10 Maret 2024, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok militan Hamas. (Photo by Menahem KAHANA / AFP)

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Gita Irawan

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tentara Nasional Indonesia (TNI) bakal menerjunkan sebanyak 900 paket bantuan kemanusiaan dari Indonesia untuk Palestina lewat udara.

Untuk itu, Asisten Operasi Panglima TNI, Mayor Jenderal TNI Gabriel Lema telah melaksanakan Pemeriksaan Kesiapan Operasi atau apel kesiapan pengiriman bantuan kemanuasian dari pemeritah Indonesia kepada Palestina di Apron Lanud Halim Perdana Kusuma, Jakarta Timur pada Selasa (26/03/2024).

Pengiriman bantuan tersebut rencananya dilakukan dengan menggunakan 1 unit pesawat Hercules C-130 J TNI AU.
 
Dalam sambutannya Gabriel mengatakan konflik yang memakan waktu cukup lama dengan segala dinamikanya membuat seluruh dunia menemukan titik sentral dalam rangka keterlibatan yang bersifat manusiawi atau kemanusiaan.

"Indonesia akan mengirimkan bantuan payung udara orang (PUO) dan Payung Udara Barang (PUB) sejumlah 900 buah ke Yordania guna menyalurkan bantuan ke Palestina melalui metode airdrop," kata keterangan resmi Puspen TNI pada Selasa (26/3/2024).

"Misi kurang lebih 10 hari dengan 27 personel TNI yang dikomandani  Kolonel PNB Noto Casnoto, Danwing 1 Lanud Halim," sambung keterangan tersebut.

Bantuan akan dikirim menggunakan peswat dengan menempuh rute penerbangan Halim - Aceh - Myanmar - India - UEA - Yordania dan juga rute yang sama untuk kembali. 

Pengiriman bantuan payung tersebut dinyatajan sebagai wujud respon cepat TNI pada khususnya, melihat kondisi dan kebutuhan pengiriman bantuan. 

"Tentu ini mencerminkan Visi TNI yang PRIMA (Profesional. Responsif, Integratif, Modern, Adaptif)," kata keterangan tersebut.

Baca juga: 1.047 Mahasiswa Korban TPPO Magang di Jerman Tak Terdata di BP2MI

Diberitakan sebelumnya Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan bantuan kemanusiaan tersebut akan segera diberikan kepada warga Palestina di jalur Gaza.

Presiden juga mengatakan bantuan tersebut akan disalurkan dengan pesawat Hercules melalui jalur udara.

Ia mengatakan Indonesia menjadi salah satu negara yang diberi kesempatan untuk bisa memberikan bantuan ke rakyat Palestina di Gaza lewat udara karena sulitnya pengiriman bantuan kemanusiaan lewat darat.

Presiden Jokowi sebelumnya telah meninjau langsung simulasi pengiriman bantuan tersebut di Pangkalan TNI AU Iswahjudi, Magetan pada Jumat (8/3/2024). 

Dalam simulasi tersebut, sejumlah pesawat Hercules dan helikopter melakukan demonstrasi melepas heli box dari ketinggian tertentu.

Baca juga: Tanggapi Resolusi DK PBB Soal Palestina, Menlu Retno: Pertama Kalinya Gencatan Senjata Disebut

Dilansir dari Kompas.com, Dewan Keamanan (DK) PBB untuk kali pertama pada Senin (25/3/2024) menuntut gencatan senjata segera di Gaza setelah lebih dari lima bulan perang berkecamuk di sana.

Dari sebanyak 15 negara anggota DK PBB, 14 negara di antaranya menyetujui draf resolusi sedangkan satu negara yakni Amerika Serikat abstain. 

Empat belas negara tersebut mendukung resolusi yang menuntut gencatan senjata segera di bulan suci Ramadan yang sedang berlangsung. 

Resolusi tersebut juga menyerukan gencatan senjata mengarah pada gencatan senjata yang langgeng dan berkelanjutan serta menuntut agar Hamas dan kelompok lainnya membebaskan para sandera yang diculik dalam serangan 7 Oktober.

Bantuan Senilai 1 Juta Dolar AS

Asisten Operasi Panglima TNI Mayor Jenderal TNI Gabriel Lema melaksanakan Pemeriksaan Kesiapan Operasi atau apel kesiapan pengiriman bantuan kemanuasian dari pemeritah Indonesia kepada Palestina di Apron Lanud Halim Perdana Kusuma, Jakarta Timur, Selasa (26/03/2024). (Dok. Puspen TNI)

Pemerintah Indonesia akan kembali memberikan bantuan kesehatan untuk masyarakat Palestina yang mendapatkan serangan dari Israel dan Sudan yang mengalami krisis kemanusiaan masing-masing senilai 1 juta Dolar AS.

Keputusan pemberian bantuan tersebut diambil pada Rapat Tingkat Menteri yang dipimpin Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Muhadjir Effendy.

Rapat juga dihadiri Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Kepala BNPB Letnan Jenderal TNI Suharyanto, perwakilan kementerian keuangan perwakilan negara perwakilan kabinet, perwakilan Kemenkes dan perwakilan BPKP.

"Untuk bantuan sudah kita sepakati bahwa pemerintah Republik Indonesia akan memberikan bantuan kepada Palestina dan juga Sudan yang nilainya masing-masing 1 juta US Dollar," kata Muhadjir dalam konferensi pers di Kantor Kemenko PMK, Jakarta pada Selasa (26/3/2024).

"Dan untuk selanjutnya dan nanti akan diperoleh melalui dana siap pakai dan kedaruratan dari melalui BNPB dan selanjutnya nanti akan disalurkan sesuai dengan apa yang telah diusulkan dari ibu Menteri Luar Negeri," ungkap Muhadjir.

Baca juga: WNI di Jepang Terus Bertambah, Per 31 Desember 2023 Jumlahnya 401.876 Orang

Retno mengungkapkan bantuan yang diberikan kepada Palestina dan Sudan akan fokus kepada bantuan kesehatan.

Pemerintah Indonesia, kata Retno, mendapatkan permintaan bantuan kesehatan untuk Palestina dari Pemerintah Mesir.

"Intinya adalah bahwa satu pemerintah Indonesia menerima permintaan bantuan fokus di kesehatan. Satu dari pemerintah Mesir, dari Kementerian Kesehatan Mesir untuk menangani pengungsi Palestina yang berada di Mesir," kata Retno.

"Yang kedua adalah dari pemerintah Sudan, untuk menangani masalah kesehatan di Sudan sebagai dampak dari masalah internal yang mereka hadapi sejak tahun lalu, konflik internal yang mereka hadapi sejak tahun lalu," tambah Retno.

Pemerintah Indonesia, kata dia, selama ini telah menyalurkan bantuan melalui jalur udara, laut, dan udara yang bersumber dari pemerintah dan juga kalangan non-pemerintah.

"Jika di total bantuan yang berasal dari Indonesia baik dari pemerintah maupun non-pemerintah jumlahnya sudah 4.400 ton untuk Palestina yang semuanya adalah diperuntukkan untuk mayoritas diantaranya diperuntukkan untuk Gaza. Jadi sekali lagi untuk Gaza dan semua bantuan Indonesia saat ini sudah masuk ke Gaza," kata Retno.

Kirim Bantuan Pakai Kapal Perang

Sebelumnya, sebanyak 242 ton bantuan kemanusiaan untuk warga Gaza Palestina dari masyarakat Indonesia mulai dibongkar muat dari kapal Rumah Sakit KRI dr. Radjiman Wedyodiningrat-992 (KRI RJW-992) TNI AL.

Kapal tersebut tiba dan menyerahkan bantuan dari warga Indonesia untuk korban konflik di Gaza kepada Perwakilan Egypt Red Crescent (Bulan Sabit Merah Mesir/ERC) Ahmed Buhaeri Ali di Pelabuhan El Arish mesir pada Selasa (13/2/2024).

KRI RJW-992 merupakan kapal bantu rumah sakit TNI AL yang tergabung dalam misi kemanusiaan pengiriman bantuan untuk masyarakat sipil korban perang di Gaza yakni Satgas Port Visit Mesir 2024.

Bantuan kemanusiaan yang disalurkan antara lain bahan makanan, alat medis, obat-obatan, selimut, tenda, dan barang logistik lainnya yang dibutuhkan oleh para korban konflik di Gaza.

Setelah tahap debarkasi (bongkar muat) selesai, bantuan dikirimkan oleh pihak ERC masuk ke Gaza melalui perbatasan Rafah.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini