TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman optimis panen raya mendatang dapat menghasilkan produksi yang cukup baik.
Ia mengatakan berdasarkan data Kerangka Sampel Area (KSA) Badan Pusat Statistik (BPS), pada Maret 2024 diperkirakan produksi beras mencapai 3,51 juta ton.
Mentan Amran mengatakan angka itu berada di atas kebutuhan bulanan sebesar 2,5 juta ton dan pada bulan tersebut akan terjadi surplus sekitar 970 ribu ton.
Baca juga: Dorong Produktivitas Petani, Pupuk Kaltim Gelar Panen Raya Bunga Sedap Malam Perdana di Rembang
"Masa tanam padi berjalan maksimal di sejumlah wilayah. Kami sudah keliling ke 13 provinsi, itu sudah serempak tanam. Artinya tiga bulan ke depan kita akan panen, Maret-April itu puncak panen”, ujar Mentan Amran.
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian, Dedi Nursyamsi pada acara Mentan Sapa Petani Penyuluh (MSPP) volume 10, Jumat (22/03/2024) mengatakan bahwa dibeberapa tempat sudah masuk musim panen raya.
“Hanya saja musim panen saat ini terutama di Jawa tidak terlalu menggembirakan karena panen dalam kondisi basah,” ujarnya.
Maka, penyuluh dituntut untuk bisa terus mendampingi para petani dalam upaya panen raya dalam kondisi basah.
Kemudian ketika selesai panen segera lakukan percepatan pertanaman dengan melakukan pengolahan tanah dan segera menanam kembali.
"Artinya, pembibitannya harus mulai disiapkan dari sekarang,” jelas Kabadan Dedi kembali.
Selain itu, petani juga harus melakukan kelola pasca panen gabah supaya terhindar dari jamur karena kadar air yang tinggi. Hal ini dilakukan untuk menstabilkan kualitas beras. Selain untuk menjaga kualitas beras, kelola pasca panen juga dilakukan untuk menjaga beras agar tetap stabil.
Baca juga: Kementerian Pertahanan Panen Raya Jagung 9 Hektar di Food Estate Gunung Mas
Menurut narasumber MSPP, Ketua HKTI Provinsi Jawa Barat Entang Sastraatmadja menjelaskan jika panen raya padi untuk Musim Tanam (MT) Oktober-Maret 2024 akan berlangsung mulai April 2024. Para petani akan disibukan dengan masa panen padi, yang selama 100 hari mereka garap.
Penyuluh pertanian memiliki kewajiban untuk selalu mendampingi, mengawal, mengawasi, dan mengamankan kebijakan dan program.
"Selain itu juga kegiatan yang erat kaitannya dalam upaya untuk meningkatkan produksi, produktivitas, dan nilai tambah hasil-hasil pertanian,” ujar Entang.
Penyuluh pertanian perlu menyiapkan diri dengan baik, agar para petani mampu melewati panen raya dengan bahagia.
Baca juga: Daerah-daerah yang Siap Gelontor Beras Dengan Panen Raya, Stok Padi Bakal Surplus
"Dan penyuluh pertanian juga perlu menjalin kemitraan yang berkualitas dengan para peneliti, pemulia tanaman dan lain sebagainya dalam mencari dan menemukan teknologi baru dan inovasi, yang mampu menggenjot produksi,” tutupnya.