"Berdasarkan kriteria MABIMS (Menteri Agama Brunei, Indonesia, Malaysia, dan Singapura), posisi hilal dimaksud telah memenuhi kriteria visibilitas hilal (Imkanur Rukyat) yaitu tinggi hilal 3 derajat dan sudut elongasi 6,4 derajat," jelas Kamaruddin.
Kamaruddin mengungkapkan, Kemenag juga akan melakukan pemantauan hilal atau rukyatulhilal di berbagai provinsi.
"Untuk sidang isbat awal Syawal ini, Kementerian Agama akan menurunkan tim ke 120 lokasi di seluruh Indonesia. Mereka akan melaporkan, apakah pada hari itu hilal terlihat atau tidak," ungkapnya.
Setelah itu, hasil hisab dan rukyatulhilal tersebut akan dibahas dan ditetapkan dalam sidang isbat.
"Jadi kapan Hari Raya Idul Fitri, kita masih menunggu keputusan sidang isbat. Hasilnya akan diumumkan secara terbuka melalui konferensi pers," jelas Kamaruddin.
Muhammadiyah Lebaran 10 April
Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah menetapkan 1 Syawal 1445 sebagai Hari Raya Idul Fitri jatuh pada Rabu, 10 April 2024.
Keputusan jadwal Lebaran 2024 dari Muhammadiyah tertuang dalam Hasil Hisab Awal Ramadan, 1 Syawal, dan 10 Zulhijah 1445 H.
Penjelasannya, ijtimak jelang Syawal 1445 H belum terjadi pada Senin, 8 April 2024.
Ijtimak jelang Syawal 1445 H akan terjadi pada Selasa, 30 Ramadan 1445 H atau bertepatan dengan Selasa, 9 April 2024 pukul 01.23.10 WIB.
Sehingga 1 Syawal 1445 H di wilayah Indonesia jatuh pada Rabu, 10 April 2024.
Pada Selasa, 9 April 2024 malam, warga Muhammadiyah akan melaksanakan takbiran dan keesokan harinya, Rabu, 10 April 2024 pagi hari, salat Id digelar.
Sumber: (Tribunnews.com) (Tribunjogja.com)