News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Kelompok Bersenjata di Papua

Sosok Mayor Osea Satu Boma, Pentolan OPM Otak Pembunuhan Danramil Aradide, Ancam Warga Papua

Editor: Adi Suhendi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Gerombolan OPM. OPM melakukan aksi biadab menembak mati Danramil 1703-04/Aradide Letda Oktovianus Sogarlay, Kamis (11/4/2024) pagi.

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Berikut sosok Mayor Osea Satu Boma, otak di balik gugurnya Danramil 1703-04/Aradide Letda Oktovianus Sogarlay.

Letda Inf Oktovianus Sogarlay ditemukan meninggal dunia di daerah Pasir Putih, Distrik Aradide, Kabupaten Paniai, Provinsi Papua Tengah, Kamis (11/4/2024).

Peristiwa penembakan yang dilakukan gerombolan OPM tersebut berawal saat Letda Oktovianus Sogarlay keluar dari Markas koramil 1703-4/Aradide pada Rabu (10/4/2024) sore.

Hingga Kamis (11/4/2024) Letda Oktovianus Sogarlay tak kunjung kembali ke markas.

Baca juga: Usai Tembak Danramil Aradide Papua, OPM Beri Pernyataan: Segera Tinggalkan Paniai

Hingga akhirnya aparat TNI pun bergerak mencari keberadaan Letda Oktovianus Sogarlay.

Setelah dilakukan pencarian, jenaah Letda Oktovianus Sogarlay ditemukan tergeletak di Jalan Trans Enarotali-Aradide, Kampung Pasir Putih.

Kemudian aparat TNI bersama Polri mengevakuasi jenazah almarhum ke Enarotali dan selanjutnya dibawa ke Nabire.

Warga Aradide, Natalis Degei mengatakan Danramil Aradide ditembak TPNPB-OPM, Kamis pagi sekitar pukul 08:40 WIT.

Baca juga: Daftar Korban OPM Selama 2024, Total Ada 7 Anggota TNI-Polri Gugur, Terbaru Danramil Aradide Papua

Menurut Natalis, Letda Oktovianus Sogarlay ditembak TPNPB-OPM pimpinan Komandan Operasi TPNPB Kodap XIII Kegepa Nipouda Paniai, Mayor Osea E Boma.

Natalis mengatakan, setelah menebak mati TPNPB-OPM lari meninggalkan jasad korban di jalan menuju pelabuhan Pasir Putih.

Natalis mengatakan, setelah masyarakat menemukan jenazah almarhum, warga tersebut menghubungi pihak keamanan setempat.

"Kami langsung menghubungi pihak keamanan, dan pihak keaman sudah mengevakuasi Jenazahnya. Masyarakat yang hendak menuju ke palabuhan, mereka menemukan mayat tersebut dan langsung menghubungi kami, dan kami langsung turun memastikan ke TKP," kata dia.

"Setelah memastikan, kami langsung menghubungi pihak keamanan. Sekitar pukul 11.00 WIT, TNI dan Polisi datang langsung mengevakuasi Jenazah Danramil, mereka bawah Jenazah ke Koramil 1703-04 Aradide," sambung dia.

Kapolres Paniai AKBP Abdus Syukur Felani juga membenarkan kejadian tersebut.

"Memang benar, kami telah mengevakuasi jenazah Danramil Oktovianus, namun saat ini kami masih mendalami kasusnya," kata Abdus.

Terpisah, Kapendam XVII/Cenderawasih Letkol Inf Candra Kurniawan menyebut pelaku penambakan Danramil 1703-04/Aradide Letda Inf Oktovianus Sogarlay adalah gerombolan OPM.

"Para pelaku penyerangan dan penembakan ini adalah gerombolan OPM," kata Candra ketika dikonfirmsi Tribunnews.com pada Jumat (12/4/2024).

Saat ini aparat gabungan TNI-Polri sedang memburu Mayor Osea Satu Boma dan gerombolannya.

"Aparat TNI Polri melakukan pengejaran terhadap para pelaku," kata Candra.

Lalu siapa sosok Mayor Osea Satu Boma yang memimpin gerombolan OPM memberondong Letda Oktovianus Sogarlay dengan tembakan?

Sosok Mayor Osea Satu Boma

Mayor Osea Satu Boma merupakan Komandan Operasi Kodap XIII Kegepa Paniai, Papua.

Ia berada anak buah dari Matius Gobai selaku Panglima Daerah Markas Komando Daerah Pertahanan XIII Kegepa Nipouda Paniai.

Mayor Osea Satu Boma sebelumnya sempat melontarkan tantangan terhadap aparat TNI-Polri untuk berperang secara terbuka.

Ia mengklaim aksi penembakan yang dilakukan OPM sebagai bentuk perang tahapan menuju revolusi total.

"Kami tidak minta uang, jabatan atau pembangunan dan lain-lain. Namun sebagai bentuk perlawanan kami terhadap musuh kami yaitu TNI-Polri," ujarnya.

Pihaknya juga menolak segala bentuk pembangunan apapun oleh Pemerintah Indonesia di atas Tanah Papua.

Osea Boma mengeluarkan ancaman tembak mati bagi warga asli Papua yang terlibat membantu TNI-Polri lewat cara spionase terhadap aktivitas TPNPB.

"Apa pun yang akan terjadi jangan cari rakyat sipil tetapi cari kami pasukan TPNPB, sebab itu semua kami pasukan TPNPB yang lakukan sebagai bentuk perlawanan mengusir pendudukan pemerintah Indonesia di atas Tanah Papua," ujarnya.

(Tribunnews.com/ Gita/ tribunpapua.com)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini