Laporan Wartawan Tribunnews.com, Igman Ibrahim
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua TKN Prabowo-Gibran, Silfester Matutina menanggapi manuver Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto yang sering mengejek Presiden Jokowi hingga pasangan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka selama Pemilu 2024.
Ia menyayangkan tindakan yang dilakukan oleh Hasto. Padahal, saat ini Indonesia membutuhkan suasana yang sejuk pasca kontestasi demokrasi lima tahunan.
Baca juga: Kala Gibran, Bahlil, hingga TKN Kompak Sentil Hasto soal Rencana Pertemuan Jokowi dan Megawati
"Jadi sebagai Sekjen PDIP, saya pikir ya Pak Hasto ya cukup, tapi kalau memang Pak Hasto mau diketawain oleh seluruh rakyat Indonesia, ya silakan silakan saja lah itu hak dia. Tapi kami melihat bahwa ini jangan-jangan nantinya kita harus bawa dia ke psikolog atau rumah sakit jiwa," ucap Silfester saat dikonfirmasi, Sabtu (20/4/2024).
Ketua Relawan Solmet atau relawan Jokowi itu meminta Hasto berhenti untuk memainkan drama di hadapan masyarakat. Dia mengklaim, masyarakat tidak ada yang percaya dengan Hasto.
"Bukan hanya jurus dewa mabuk, kadang-kadang Pak Hasto ini melankolis kan sampai nangis biasanya. Jadi ya saya mengimbau Pak Hasto sudah cukup drama-drama yang terjadi, toh masyarakat juga nggak percaya," ucapnya.
Ia pun mengungkit banyaknya tuduhan yang diungkap Hasto yang tidak terbukti. Di antaranya, isu Presiden Jokowi meminta jabatan 3 periode hingga dinasti politik.
"Dinasti politik saya pikir ya Bu Mega, Bung Karno dan anak cucunya semua sekarang itu berkuasa di PDIP kan itu juga lebih parah lagi. Jadi saya pikir apa yang dibilang atau Pak Jokowi mau mengambil alih PDIP itu menurut saya itu tidak benar ya. Karena Pak Jokowi menurut kami adalah negarawan besar yang lebih hebat dari hanya Hasto atau PDIP sendiri," pungkasnya.