Baca tanpa iklan
TRIBUNNEWS.COM - Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani menerima tanda penghormatan Satyalancana Karya Praja Nugraha yang bakal diberikan dalam peringatan Hari Otonomi Daerah (Otoda) di Balai Kota Surabaya, Jawa Timur, Kamis (25/4/2024).
Ipuk menjadi satu dari 14 kepala daerah berprestasi yang menerima tanda penghormatan tersebut.
Adapun di antaranya Gubernur Jawa Timur periode 2019-2024, Khofifah Indar Parawansa; Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi; hingga Wali Kota Medan sekaligus menantu Presiden Joko Widodo (Jokowi), Bobby Nasution.
Dikutip dari Tribun Jatim, diberikannya Satyalancana kepada Ipuk lantaran dianggap telah berhasil mempertahankan predikat kabupaten berkinerja terbaik nasional selama dua tahun berturut-turut.
Adapun penilaian tersebut berdasarkan hasil Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah dan 10 aspek kinerja yang diantaranya seperti pendidikan, pelayanan kesehatan, perlindungan anak, hingga pemberdayaan ekonomi rakyat.
"Bupati Banyuwangi menerima karena sejumlah prestasi terkait 10 aspek di atas. Mulai turunnya angka stunting, angka kemiskinan, peningkatan kapasitas desa lewat TIK. Termasuk keterlibatan masyarakat dalam pembangunan daerah," kata Sekretaris Daerah Pemerintah Kabupaten Banyuwangi, Mujiono.
Lalu seperti apa profil dari Ipuk Fiestiandani? Berikut ulasannya.
Profil Ipuk Fiestiandani
Ipuk Fiestiandani adalah sosok kelahiran Magelang pada 10 September 1974 dan lulusan IKIP Jakarta pada 1999.
Baca juga: Fakta Pemberian Satyalancana di Surabaya: Jokowi Tak Hadir dan Diwakili Tito, Gibran Batal Terima
Dia merupakan istri dari Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan RB), Azwar Anas.
Senada dengan sang suami, dia merupakan kader dari PDIP.
Masih dikutip dari Tribun Jatim, Ipuk dilantik menjadi Bupati Banyuwangi pada 26 Februari 2021 menggantikan sang suami.
Jabatan Bupati Banyuwangi ini dirinya raih ketika menjadi kontestan dalam Pilkada Banyuwangi 2020 dan berpasangan dengan wakilnya yang merupakan sesama kader PDIP, Sugirah.
Pada saat itu, dirinya melawan petahana yaitu Wakil Bupati Banyuwangi dua periode, Yusuf Widiatmoko yang berpasangan dengan Muhammad Riza Azizy.
Ipuk-Sugirah pun menang dari Yusuf-Riza dalam Pilkada Banyuwangi 2020 dengan meraih 438.847 suara atau 52,4 persen.
Sedangkan lawannya hanya meraih 398.113 suara atau 47,6 persen.
Namun, kemenangan Ipuk-Sugirah pun sempat terganjal ketika Yusuf-Fiza melakukan gugatan hasil Pilkada Banyuwangi ke Mahkamah Konstitusi (MK).
Hanya saja, gugatan tersebut ditolak MK lantaran hakim konstitusi menganggap gugatan suara yang dapat disengketakan harus berselisih paling banyak 0,5 persen untuk kabupaten dengan populasi di atas 1 juta jiwa seperti Banyuwangi.
Ipuk-Sugirah pun akhirnya dilantik menjadi Bupati dan Wakil Bupati Banyuwangi 2021-2024 pada 26 Februari 2021 secara daring akibat masih dalam masa pandemi Covid-19.
Punya Harta Rp 17,6 M, Tak Miliki Utang
Ipuk memiliki harta sebesar Rp 17,6 miliar berdasarkan LHKPN dirinya untuk periodik 2022.
Dari harta tersebut, Ipuk tercatat tidak memiliki utang.
Adapun mayoritas harta Ipuk bersumber dari kas dan setara kas sebesar Rp 6,1 miliar.
Selain itu, sumber harta Ipuk juga berasal dari tanah dan bangunan yang mayoritas berada di Kabupaten Banyuwangi.
Ipuk memiliki 11 tanah dan bangunan dengan total nilai mencapai Rp 4,9 miliar.
Kendati punya belasan tanah dan bangunan, Ipuk tercatat hanya memiliki satu kendaraan berupa mobil Alphard produksi 2010 senilai Rp 170 juta.
Beberapa harta Ipuk lainnya tercatat ada harta bergerak lainnya sejumlah Rp 146 juta, surat berharga Rp 5,5 miliar, dan harta lainnya Rp 680 juta.
Sebagian artikel telah tayang di Tribun Jatim dengan judul "Pertahankan Kabupaten Berkinerja Terbaik Nasional, Bupati Ipuk akan Terima Penghargaan dari Jokowi dan "Profil Ipuk Fiestiandani Istri Azwar Anas Menteri Baru Jokowi, Kader PDIP & Jabat Bupati Banyuwangi"
(Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto)(Tribun Jatim/Sudirman)