TRIBUNNEWS.COM - Daftar wilayah di Indonesia yang mendapat peringatan dini cuaca ekstrem untuk hari Kamis (9/5/2024).
Berdasarkan data Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), sebanyak 20 wilayah berpotensi mengalami hujan lebat disertai petir dan angin.
Wilayah tersebut, meliputi Riau, Kepulauan Riau, Bengkulu, Jambi, dan Sumatra Selatan.
Sementara sembilan wilayah lain berpotensi hujan disertai angin dan satu wilayah diperkirakan angin kencang.
Berikut ini daftar wilayah yang berpotensi alami cuaca ekstrem pada Kamis, 9 Mei 2024:
Wilayah berpotensi hujan lebat dapat disertai kilat/petir dan angin kencang:
- Aceh
- Sumatera Utara
- Sumatera Barat
- Riau
- Kep. Riau
- Bengkulu
- Jambi
- Sumatera Selatan
- Kep. Bangka Belitung
- Lampung
- Kalimantan Barat
- Kalimantan Utara
- Kalimantan Timur
- Sulawesi Utara
- Sulawesi Tengah
- Sulawesi Selatan
- Sulawesi Tenggara
- Maluku
- Papua Barat
- Papua
Baca juga: Cuaca Hari Ini - BMKG: Jabar dan 27 Wilayah Lainnya Berpotensi Hujan Deras pada 8 Mei 2024
Wilayah berpotensi hujan dapat disertai kilat/petir dan angin kencang:
- Banten
- Jawa Barat
- DKI Jakarta
- Jawa Timur
- Kalimantan Tengah
- Kalimantan Selatan
- Gorontalo
- Sulawesi Barat
- Maluku Utara
Pemicu Cuaca ekstrem
Dikutip dari Bmkg.go.id, daerah tekanan rendah terpantau di perairan utara Papua dengan tekanan 1006 hPa, tekanan rendah ini membentuk daerah perlambatan kecepatan angin (konvergensi) yang memanjang di perairan Utara Papua Barat, di Papua Selatan dan Kepulauan Aru.
Sirkulasi siklonik terpantau di perairan Barat Aceh dan Kepulauan Riau yang membentuk daerah konvergensi yang memanjang dari lampung hingga Jambi.
Daerah pertemuan angin (konfluensi) terpantau di Riau, Laut Natuna dan di Papua.
Baca juga: Peringatan Dini Cuaca Ekstrem BMKG Hari Ini Rabu, 8 Mei 2024: Jakarta Potensi Hujan Petir dan Angin
Daerah konvergensi lainnya juga terpantau memanjang di Kalimantan Timur, di Jawa Timur, di Laut Timor, dan dari Sulawesi utara hingga Laut Maluku.
Kondisi tersebut, mampu meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di sekitar daerah tekanan rendah/sirkulasi siklonik dan di sepanjang daerah konvergensi/konfluensi itu.
(Tribunnews.com/Suci Bangun DS)