Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fersianus Waku
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden kelima sekaligus Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri mengkritisi fungsi Taman Ismail Marzuki (TIM), Cikini, Jakarta Pusat.
Menurut Megawati, harusnya TIM bisa sebagai tempat sekolah seni, namun kini fungsinya tak jelas.
“Yang sayang itu kan TIM, saya perhatikan apa ya, enggak jelas. Tolong tulis itu, enggak jelas," kata Megawati seusai meninjau pameran seni rupa karya Butet Kartaredjasa di Galeri Nasional, Jakarta, Senin (13/5/2024).
Dia menjelaskan TIM dulunya memiliki berbagai koleksi film yang tidak ditayangkan di bioskop umum.
Namun, Megawati mengungkapkan kini kondisinya berbeda.
"Taman Ismail Marzuki itu saya tahu banyak, saya sering, saya punya kartunya. Ada film-film yang menurut saya tidak ditayangkan di (bioskop umum) di luar, saya punya kartunya dan sebagainya dan sangat saya nikmati dan saya sangat mengerti. Nah, kalau sekarang mana?" ujarnya.
Baca juga: Kunjungi Mal di Kendari, Jokowi Dipuji Warga karena Rendah Hati
Butet Kartaredjasa yang berada di sebelah Megawati pun membuat celetukan bahwa kini TIM sebagai pusat perdagangan.
“(Jadi) pusat perdagangan,” celetuk Butet.
“Ya toh, makanya saya bilang enggak jelas,” ungkap Megawati.
Baca juga: PSI Soroti Kinerja Heru Budi Soal Mengantisipasi Banjir
Butet mengaku berterima kasih kepada Megawati karena menyaksikan karya-karya seni yang dibuatnya.
Dia mengaku menyiapkan karya-karya itu selama 4 tahun dan merasa beruntung karena pamerannya dilihat Megawati.
“Tidak semua seniman itu bernasib baik seperti saya, saat berimpresikan saat ini bisa dikunjungi oleh seorang presiden, presiden kelima. Ini merupakan sebuah kemewahan dan kehormatan, saya merasa ini apresiasi atas yang saya kerjakan dan tidak sia-sia yang saya kerjakan,” ungkap Butet.