News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Banjir Bandang Lahar Dingin di Sumbar

Pemerintah Kerahkan Teknologi Modifikasi Cuaca hingga Alat Berat Atasi Banjir & Longsor di Sumbar

Penulis: Gita Irawan
Editor: Dewi Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto (kemeja dan rompi cokelat) beserta rombongan meninjau kondisi infrastruktur terdampak banjir dan longsor Lembah Anai, Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat, Selasa (14/5/2024). Pemerintah mulai mengerahkan Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) hingga alat berat untuk mengatasi banjir dan tanah longsor yang melanda sejumlah wilayah di Sumatra Barat.

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Gita Irawan

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah mulai mengerahkan Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) hingga alat berat untuk mengatasi banjir dan tanah longsor yang melanda sejumlah wilayah di Sumatra Barat.

Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto menyampaikan pemerintah menargetkan proses penanganan darurat kejadian tersebut dapat berjalan optimal dan cepat sehingga lokasi terdampak dapat segera pulih dan kembali normal.

Baca juga: VIDEO Banjir Bandang di Sumbar Makan Korban, Menko PMK: Sudah Ingatkan Pemprov Sumbar

Ia mengatakan pemerintah terus berupaya untuk mengubah situasi darurat bencana tersebut menjadi rehabilitasi dalam waktu secepat mungkin.

Untuk itu, BNPB bersama Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) akan melaksanakan operasi Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC).

Operasi itu digelar guna mendukung proses evakuasi dan perbaikan sarana dan prasarana yang ada sehingga penanganan darurat tidak terhambat cuaca buruk yang masih berpotensi terjadi sebagaimana prakiraan BMKG untuk wilayah Sumatra Barat.

"Kami tidak ingin dalam usaha pada tahap tanggap darurat ini terhambat lagi prosesnya karena adanya turun hujan dan cuaca buruk sehingga adanya bencana susulan," kata dia.

"Maka hari ini sudah bergerak pesawat untuk melakukan teknologi modifikasi cuaca, besok kita lanjutkan lagi di wilayah Sumatra Barat diharapkan seminggu ke depan tidak ada hujan," sambung dia.

Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengatakan pihaknya tengah menyiapkan dan memperhitungkan jumlah sortie yang akan dilakukan dengan melihat tak menentunya cuaca yang ada.

Persiapan yang dilakukan tersebut dirancang untuk operasi selama tujuh hari ke depan.

Baca juga: Operasional BTS Terganggu Imbas Banjir Bandang di Sumbar, XL Axiata Kerahkan Tim ke Lapangan

Diperkirakan sebanyak 4 sampai 11 penerbangan akan dilakukan bergantung pertumbuhan awan.

Sedangkan pesawatnya disiapkan sampai 22 Mei 2024.

Alat Berat Dikerahkan

Untuk itu, ia meninjau empat lokasi pada Selasa (14/5/2024) termasuk di antaranya untuk memastikan alat berat sudah mulai digunakan untuk membersihkan material banjir di area pemukiman.

Hal itu disampaikannya saat meninjau lokasi terdampak di Bukikbatabuah, Kabupaten Agam pada Selasa (14/5/2024).

Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto (kemeja dan rompi cokelat) beserta rombongan meninjau kondisi infrastruktur terdampak banjir dan longsor Lembah Anai, Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat, Selasa (14/5/2024). (Humas BNPB)

"Hari ini kami meninjau empat lokasi, besok baru rencananya ke pengungsian. Masih dalam kondisi tanggap darurat, sehingga pertama kami ingin pastikan di lokasi terdampak ini agar kondisi kembali normal jadi alat berat kita ingin memastikan sudah bergerak," kata Suharyanto dalam Siaran Pers BNPB pada Rabu (15/5/2024).

Selain pengerahan alat berat untuk membantu menormalisasi kondisi, ia juga mendorong pendataan terhadap rumah yang mengalami kerusakan baik rusak berat, rusak sedang, dan rusak ringan.

Selain itu, ia juga mendorong pendataan fasilitas sosial dan fasilitas umum yang rusak sehingga dapat segera ditindaklanjuti secara bertahap.

Baca juga: Kabasarnas Tegaskan Personel akan Cari Korban Banjir & Longsor Sumbar Sampai Semua Korban Ditemukan

BNPB bersama Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) juga tengah mendorong percepatan perbaikan sejumlah jalan nasional yang terputus dan jembatan yang rusak.

Hal itu dilakukan guna mengoptimalkan pendistribusian bantuan logistik ke enam daerah terdampak.

Data BNPB mencatat akses terputus dan jembatan yang rusak tersebut di meliputi Jalan Akses Simpang di Kota Padang Panjang dan 19 unit jembatan terdampak.

Di samping itu bantuan logistik bagi masyarakat dikirimkan melalui jalur udara menggunakan helikopter BNPB, khususnya di daerah Kabupaten Tanah Datar.

Kondisi infrastruktur terdampak banjir dan longsor Lembah Anai, Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat, Selasa (14/5/2024). (Humas BNPB)

"Jadi hari ini karena transportasinya sulit dan ada enam kabupaten dan kota yang terdampak jadi perlu pembagian waktu yang tepat (untuk distribusi bantuan)," kata dia.

"Tadi kita lihat yang paling parah di Lembah Anai, itu masih ada yang terputus semoga dalam waktu dekat sudah bisa dilalui alat transportasi karena dari PUPR tadi sudah bergerak alat berat dikerahkan," sambung dia.

Pemerintah juga menyiapkan alternatif relokasi rumah khususnya bagi warga yang rumahnya rusak dan berada di dekat aliran sungai.

Untuk rumah yang mengalami kerusakan akan diberikan bantuan stimulan rumah rusak dengan rincian nilai di antaranya Rp60 juta untuk rusak berat, Rp30 juta untuk rusak sedang, dan Rp15 juta untuk rusak ringan.

Saat ini pihaknya tengah melakukan asesmen.

"Kami sudah memberikan rekomendasi di tahap transisi rehabilitasi rekonstruksi apakah ada relokasi, kalau ada relokasi maka pemerintah daerah menyiapkan lahan dan pemerintah pusat yang akan bangun. Bila tidak direlokasi, maka kami akan siapkan opsi lain seperti perbaikan," kata dia

Suharyanto tercatat mengunjungi enam titik lokasi terdampak yakni Bukikbatabuah Kabupaten Agam, Pandai Sikek Sepuluh Kota, Lubuk Mata Kuciang, Lembah Anai, Simpang Manunggal, dan Jorong Panti Kabupaten Tanah Datar pada Selasa (14/5/2024).

Berdasarkan foto-foto yang diterima, Suharyanto di antaranya tampak membagikan sembako keoada sejumlah warga.

Suharyanto juga terlihat meninjau sebuah jembatan yang terputus dan juga masjid yang mengalami kerusakan.

Ia juga terlihat meninjau sebuah jembatan lain di atas sebuah aliran sungai.

Ruas jalan di hadapan Suharyanto dalam foto tersebut tampak retak dan terputus.

Terlihat juga tiga alat berat backhoe yang tampak sedangberada di sungai di bawah jembatan tersebut.

Pusat Pengendalian dan Operasi (Pusdalops) BNPB mencatat hingga Selasa (14/5/2024) pukul 18.35 WIB, jumlah korban meninggal dunia mencapai 58 orang.

BNPB juga mencatat 35 orang dalam pencarian.

Selain itu, BNPB mencatat 1.543 KK terdampak dan 33 orang mengalami luka-luka.

Pusdalops dan BPBD setempat juga masih terus melakukan pengkajian dan pemutakhiran data sebab masih dilaksanakannya proses pencarian dan evakuasi korban.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini