News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Banjir Bandang Lahar Dingin di Sumbar

Bebatuan Besar di Lokasi Longsor akan Dipecah Gunakan Dinamit, Masyarakat Diminta Jangan Panik

Penulis: Chaerul Umam
Editor: Dewi Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Presiden JokoWi beserta Ibu Iriana meninjau lokasi terdampak bencana longsor dan banjir bandang lahar dingin di Kabupaten Agam, Sumatra Barat, Selasa (21/5/2024). Anggota DPR RI asal Sumatra Barat Guspardi Gaus, meminta pemerintah Provinsi Sumatra Barat menindaklanjuti arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi), untuk segera merelokasi rumah warga yang terdampak akibat banjir lahar hujan atau galodo. TRIBUNNEWS/BPMI SETPRES/KRIS

Sementara itu, Walinagari Pasie Laweh Hidayat menyambut baik apa yang disampaikan Bupati.

"Terimakasih pak Bupati, kami bersama masyarakat menyambut baik pemasangan alat peringatan dini bencana tersebut dan kami bersedia untuk menjaga demi keselamatan kita semua," ucapnya.

Pemprov Sumbar Diminta Segera Merelokasi Rumah Warga Terdampak

Anggota DPR RI asal Sumatra Barat Guspardi Gaus, meminta pemerintah Provinsi Sumatra Barat menindaklanjuti arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi), untuk segera merelokasi rumah warga yang terdampak akibat banjir lahar hujan atau galodo, yang terjadi beberapa hari lalu.

"Pemprov Sumbar harus segera melakukan koordinasi bersama pemerintah Kabupaten/Kota untuk melakukan verifikasi data rumah warga dengan klasifikasi rusak berat, rusak sedang dan rusak ringan. Kemudian akurasi datanya harus benar-benar akurat dan terjamin," kata Guspardi kepada wartawan, Jumat (24/5/2024).

Baca juga: Tinjau Lokasi Banjir Lahar Dingin Sumbar, Jokowi Pastikan Segera Bangun Jalan dan Jembatan Darurat

Anggota Komisi II DPR RI itu menilai, arahan Presiden Jokowi terkait sabo dam atau bendungan sabo juga perlu ditata di seluruh jalur yang berpotensi terdampak.

Apalagi saat ini baru ada dua sabo dam yang ada di sepanjang jalur rentan terdampak banjir lahan dingin.

Sebab menurutnya, pembangunan sabo dam sangat penting, karena merupakan sistem pengendalian bencana alam yang diakibatkan oleh aliran yang membawa endapan, material vulkanik dan pergerakan tanah sepanjang jalur aliran pegunungan.

"Dan itu harus dikalkulasi secara cermat, berapa buah bendungan sabo dam yang harus dibangun. Pemrov bersama Pemkab dan Pemkot mesti mengkaji dan melakukan penataan dengan kajian yang komprehensif," ujar dia.

Sebab itu, kata Guspardi, arahan dari Presiden Jokowi harus dijawab sesegera mungkin dengan menyiapkan perencanaan yang matang.

Termasuk detail anggaran yang tepat serta memastikan relokasi rumah warga berada di lahan yang aman.

Begitu juga dengan pembangunan sabo dam agar dapat dilakukan secara efektif, efisien dan tepat guna.

Baca juga: Jokowi dan Ibu Negara Iriana Tiba di Sumbar Tinjau Lokasi Bencana Banjir Lahar Dingin

"Intinya, jadikanlah arahan Presiden Jokowi ini sebagai momentum percepatan penanggulangan bencana dan pembangunan di Sumatra Barat," pungkas anggota Baleg DPR RI tersebut.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo atau Jokowi memerintahkan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono untuk menambah sabo dam dalam mencegah bencana banjir lahar hujan atau galodo di wilayah Sumatera Barat.

Tenda darurat didirikan Pipit di atas puing rumahnya yang hancur akibat banjir bandang di Jorong Dusun Tuo, Nagari Limo Kaum, Tanah Datar, Sabtu (18/5/2024). (TRIBUNPADANG.COM/ARIF RAMANDA KURNIA)

Kepala negara meminta pembangunan sekitar 6 Sabo Dam dekat Gunung Marapi tersebut dibangun tahun ini.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini