Dalam surat pribadinya Luthfi mengakui Sutiana Atika dinikahi pada 11 Januari 1984.
Sutiana Astika sempat meminta cerai dari Luthfi Hasan Ishaaq karena menjalin hubungan dengan perempuan bernama Lusi Tiarani Agustine pada sekitar 2000. Seiring berjalannya waktu, akhirnya Luthfi menikahi Lusi.
Namun saat kasus suap sapi diungkap oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada 2013, muncul sosok wanita muda bernama Darin Mumtazah yang dikabarkan juga telah dinikahi Luthfi Hasan secara siri. Namun, hal itu dibantah orang tua Darin Mumtazah.
Hubungan antara Luthfi Hasan Ishaaq dan Darin Mumtazah terungkap saat jaksa KPK memutar rekaman sadapan percakapan antara LHI dengan Ahmad Fathanah saat 9 Januari 2013. Dalam rekaman itu terungkap adanya sandi "Pushtun" dan "Jawa Sarkiya" sebagai kalimat pembuka percakapan.
Dalam percakapan antara mantan Presiden PKS Luthfi Hasan Ishaaq dan Ahmad Fathanah terungkap keduanya pernah berbicang mengenai perempuan.
"Aafwan pertama istri-istri antum sudah menunggu semua ini," kata Fathanah kepada Luthfi, dalam rekaman percakapan yang diputar di Pengadilan Tipikor Jakarta, 17 Mei 2013.
"Yang pushtun, pushtun apa Jawa Sarkia?" jawab Luthfi.
"Pushtun," jawab Fathanah.
"Hehehe..," timpal Luthfi.
Baca juga: Tembus Rp300 T, Kejagung Usul Kerugian Imbas Korupsi di PT Timah Ditanggung Para Tersangka
Pushtun dketahui merupakan sebutan bagi etnis Pakistan, Iran, dan Uzbekistan. Sedangkan Jawa sarkia adalah suku Jawa. Sedangkan sarkia maksudnya adalah timur.
Diduga istilah pushtun yang dimaksud itu adalah wanita muda bernama Darin Mumtazah.
Darin Mumtazah sendiri pernah akan diperiksa oleh KPK sebagai saksi untuk tersangka Luthfi Hasan Ishaaq saat proses penyidikan. Namun, Darin tak datang memenuhi pemanggilan KPK itu.
Sementara, Luthfi Hasan sendiri hanya tersenyum saat ditanya mengenai pushtun dalam perbincangan dengan Fathanah itu. Dia tak menjelaskan maksud pushtun ini sebelum diperiksa KPK.
Siapa Darin Mumtazah? LHI Kerap Datang hingga Pernah Dipijit
Dari penelusuran, diketahui Darin Mumtazah yang saat itu berusia 17 tahun merupakan warga Jakarta Timur.