TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - LSM Asli Indonesia kembali melakukan aksi di depan gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Dalam aksi yang kesekian kalinya tersebut, mereka kembali mempertanyakan penanganan kasus dugaan korupsi proyek pembangunan gedung Pemerintah Kabupaten Lamongan.
"Nilai anggaran APBD yang raib sekitar Rp151 miliar," kata Koordinatoor aksi, Akbar S., di Jakarta, Kamis, (30/5/2024).
Ia menjelaskan ada beberapa temuan kasus tambahan dugaan korupsi Bupati Lamongan yang sudah ditangani KPK.
Namun lembaga anti rasuah tersebut belum juga mengungkapnya ke publik.
"Kasus dugaan gratifikasi pernikahan anak bupati yang melaksanakan kegiatan mantu anaknya pada September 2023 tahun lalu,” bebernya.
Dan dugaan lainnya, adanya pengunaan uang kas daerah.
"Proyek Jamula (Jalan Mulus Lamongan) juga agar diusut tuntas, karena ada dugaan penyalahgunaan wewenang jabatan di dalamnya," ucapnya.
Ia menduga proyek Jamula dikerjakan oleh kroni-kroninya. Ditambah dalam pengerjaannya pun dilakukan ngawur dan asal-asalan.
”KPK juga harus usut dugaan jual beli jabatan di Lamongan," ujarnya.
Sebelumnya, secara maraton KPK telah melakukan pemeriksaan saksi-saksi terkait dugaan korupsi pembangunan gedung pemerintah Kabupaten Lamongan.
Di antaranya Bupati Lamongan sebagai Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) yang dipanggil dua kali oleh tim penyidik KPK.
“Pemeriksaan Bupati Lamongan Yuhronur Efendi dilakukan di gedung Merah Putih KPK ini untuk mendalami pengetahuannya antara lain terkait dengan usulan awal dari proyek pembangunan gedung kantor Pemkab Lamongan TA 2017 s/d 2019, dimana saat itu saksi masih menjabat selaku Sekda Pemkab Lamongan,” Kata Juru Bicara KPK Ali Fikri, di Jakarta, Jumat (13/10/2023).
Sebelumnya, KPK telah selesai melakukan pemeriksaan enam saksi.
Baca juga: Bupati Lamongan Yuhronur Efendi Ditanya KPK Soal Pembangunan Gedung Pemda
“Enam saksi yang diperiksa di BPKP Perwakilan Pemprov. Jatim, atas nama Yoyon Sudiono (Ketua GAPENSI Surabaya periode 2016–2021), Kukuh Santiko Wijaya (Direktur PT Surya Unggul Nusa Cons), Suhariono (Direktur PT Tangga Batu Jaya Abadi Cabang Surabaya), Agus Budi Hartanto (Project Manager PT Tangga Batu Jaya Abadi), Mochammad Chilman Azdi (Karyawan PT Graha Nirwana Konstruksi), dan Moch. Ranoe Asmoro (Konsultan pada PT Delta Buana),” ungkap Ali.