TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Berikut profil Afriansyah Noor, pria kelahiran Jambi yang dicopot dari Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Bulan Bintang (PBB).
Sejak 12 Juni 2024, Afriansyah Noor tidak lagi menjabat sebagai Sekjen PBB.
Ia diberhentikan menjadi Sekjen PBB Ketika dirinya sedang melakukan tugas negara sebagai Wakil Menteri Ketenaga Kerjaan menghadiri Konferensi ILO di Swiss, Jenewa.
Afriansyah pun mengaku diberhentikan oleh Yusril Ihza Mahendra yang juga mantan Ketua Umum PBB.
Namun, apa yang dikatakan Afriansyah tersebut dibantah Yusril.
Yusril mengaku bila dirinya sudah sejak lama tak lagi memegang kepemimpinan di partai berlambang bulan dan bintang.
Baca juga: 4 Fakta Afriansyah Dicopot Dari Sekjen PBB, Sempat Jadi Saingan Fahri Bachmid Hingga Bantahan Yusril
Meskipun begitu, Afriansyah menyampaikan terima kasih kepada seluruh kader PBB atas kiprahnya selama 27 tahun terakhir.
"Sebagai orang yang sudah diberhentikan oleh Partai Bulan Bintang, khususnya oleh Pak Yusril dan teman-teman, saya mengucapkan ribuan terima kasih," katanya dalam akun media sosialnya dikutip Minggu (16/6/2024).
Baca juga: Afriansyah Noor Dicopot dari Sekjen PBB, Fahri Bachmid: Hal Lumrah, Tidak Ada yang Luar Biasa
"Tepatnya juga hari ini tanggal 15 Juni, 2 tahun saya mengabdi sebagai Wakil Menteri Ketenagakerjaan di pemerintahan Bapak Joko Widodo dan semua ini saya lakukan sebagai amanah yang diberikan partai baik itu sebagai institusi partai maupun pribadi. Kebersamaan saya bersama PBB selama hampir 27 tahun ini yang insyaAllah sangat berkesan baik suka duka, sukacita, bersama-sama PBB," jelasnya.
Profil Afriansyah Noor
Afriansyah Noor merupakan pria kelahiran Jambi pada 20 April 1972
Ia menghabiskan masa kecilnya di Lubuk Linggau, Sumatera Barat sebelum akhirnya terjun ke dunia politik.
Afriansyah merupakan cucu dari pengusaha terkemuka era tahun 1950, Sidi Tando.
Eks Sekretaris Jenderal Partai Buan Bintang (PBB) tersebut menamatkan Pendidikan dasar (SD) di SDN 5 Lubuk Linggau (1984), kemudian melanjutkan ke bangku SMP di SMPN 3 Lubuk Linggau dan lulus tahun 1987.
Selanjutnya, ia mengenyam bangku pendidikan menengah atas di SMAN 4 Jambi dan lulus tahun 1990.
Setelah lulus SMA, ia melanjutkan pendidikan mengambil sarjana Teknik di Institut Sains dan Teknologi Nasional (ISTN) dan lulus 1997.
Ia kemudian meraih gelar magister sains S-2 Ilmu Administrasi dari Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi Mandala Indonesia (STIAMI) pada 2010.
Sebelum meraih gelar sarjana, Afriansyah bekerja menjadi pengawas proyek PT Nusa Raya Cipta pada 1996.
Ia lalu bekerja di beberapa perusahaan, yaitu Direktur Operasional PT Harna Ruas Permai (1998–2000), Direktur Marketing PT Yosinesta Dwipratama (2004), Direktur Operasional PT Kamba 9 (2004–2005), Direktur Operasional PT Georai Pratama (2005), dan Direktur Pengamanan Aset dan Penertiban DP3KK (Badan Pengelola Komplek Kemayoran) (2005–2008).
Ia juga pernah menjadi Dewan Pembina Yayasan Agung Darma Fiskal Plus Education (2004–2005).
Pada tahun 1998, Afriansyah pun terjun ke dunia politik bergabung dengan Partai Bulan Bintang (PBB).
Ia pun dikenal sebagai salah seorang kepercayaan Yusril Ihza Mahendra.
Selam bergabung dengan PBB, Afriansyah Noor pernah empat kali maju sebagai calon anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI), sejak pemilihan umum 2004 hingga terakhir pada pemilihan umum 2019, tetapi tidak berhasil terpilih.
Selain itu, ia pun pernah menjadi Anggota Tim Kampanye Tingkat Nasional kandidat Susilo Bambang Yudhoyono–Muhammad Jusuf Kalla untuk pemilihan umum Presiden Indonesia 2004.
Ia pun kemudian dipercaya memegangamanah menjadi Sekjen PBB pada tahun 1999 hingga 2024.
Pada tahun 2022, Presiden Jokowi memberinya kepercayaan menjadi Wakil Menteri Ketenagakerjaan. Ia dilantik Jokowi pada 5 Juni 2022. (tribunnews.com/ igman/ wikipedia)