News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Profil dan Sosok

Brigjen. Pol. Dr. dr. Sumy Hastry Purwanti, Sp.F., DFM

Penulis: Sri Juliati
Editor: Bobby Wiratama
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Profil Brigjen. Pol. Dr. dr. Sumy Hastry Purwanti, Sp.F., DFM, polwan bergelar doktor ahli Forensik fertama di Asia. Kini jabat Tenaga Dokkes Investigasi Kepolisian Utama Tk. II Pusdokkes Polri per 26 Juni 2024.

TRIBUNNEWS.COM - Brigjen. Pol. Dr. dr. Sumy Hastry Purwanti, Sp.F., DFM adalah seorang perwira tinggi Polwan di dalam Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri).

Sumy Hastry Purwanti dikenal sebagai dokter sekaligus ahli forensik wanita terkemuka di Indonesia.

Kini, Hastry menduduki jabatan sebagai Tenaga Dokkes Investigasi Kepolisian Utama Tk. II Pusdokkes Polri per 26 Juni 2024.

Jabatan ini membawa Hastry pecah bintang alias naik pangkat dari Komisaris Besar (Kombes) menjadi Brigadir Jenderal (Brigjen).

Kenaikan pangkat Hastry juga menambah daftar jumlah Polwan Polri yang menyandang pangkat jenderal saat ini menjadi 5 orang.

Kehidupan Pribadi

Hastry lahir di Jakarta pada 23 Agustus 1970. Sehingga saat ini, usianya 53 tahun.

Ia menikah dengan dr Harry Tjahyanto SpOG, dokter kandungan konsultan fertilitas yang secara khusus menangani masalah kesuburan.

Keduanya bertemu di rumah sakit saat Hastry sedang koas dan sang suami, sudah menjadi dokter spesialis kandungan.

Pernikahan keduanya dikaruniai dua anak.

Riwayat Pendidikan

Hastry menyelesaikan pendidikan S1 Kedokteran di Universitas Diponegoro (Undip) pada 1995.

Dua tahun kemudian, ia meraih gelar dokter (dr) dari kampus yang sama.

Baca juga: Kombes Pol. Dr. dr. Sumy Hastry Purwanti, Sp.F., D.F.M.

Pada 1998, Hastry memutuskan untuk menjadi Polwan.

Ia pun melanjutkan pendidikan ke Sekolah Inspektur Polisi Sumber Sarjana (SEPA) Polri 1998.

Setelah menjadi Polwan, Hastry rupanya jatuh cinta pada dunia forensik setelah diajak ke Tempat Kejadian Perkara (TKP) kasus kriminal pembunuhan.

Ia pun mengambil spesialis forensik dan merampungkan pendidikannya 2005 juga dari Undip.

Pada 2016, Hastry sukses menyelesaikan pendidikan S3 di Universitas Airlangga yang membawanya meraih gelar Doktor (Dr).

Perjalanan Karier

Sumy Hastry Purwanti naik pangkat dari Kombes menjadi Brigjen.

Karier Brigjen Sumy Hastry Purwanti telah malang melintang di dalam kepolisian tanah air terutama di bidang Kedokteran Kepolisian (Dokpol).

Jabatan terakhir jenderal bintang satu ini adalah Kabiddoksikes Rodokpol Pusdokkes Polri.

Ia merupakan Polwan pertama di Asia yang bergelar Doktor Forensik dan telah banyak berkiprah hingga tingkat internasional.

Selain itu, Hastry juga merupakan sosok yang sangat peduli dengan perlindungan perempuan dan anak.

Ia mendirikan layanan Forensik Klinik (Forklin) yang secara khusus berpihak kepada korban kekerasan seksual terhadap perempuan dan anak.

Hastry memang lebih banyak berkarier di Jawa Tengah. Jabatan terakhirnya di Polda Jateng adalah Kabiddokkes Polda Jateng.

Meski demikian, Hastry juga pernah bertugas di luar Polda Jateng yaitu Kabiddokkes Polda NTB.

Jabatan lain yang pernah diembannya adalah KA Instalasi Forensik RS Bhayangkara Tingkat I Raden Said Sukanto.

Kasus yang Pernah Ditangani

Kombes Pol. Dr. dr. Sumy Hastry Purwanti, Sp.F., D.F.M. (Instagram/@hastry_forensik)

Sebelum bertugas di Mabes Polri, Hastry memang banyak berdinas di Polda Jateng.

Namun, jika ada peristiwa besar, seperti kecelakaan atau bencana alam, ia akan bergabung dengan tim Disaster Victims Identification (DVI) Polri untuk menanganinya.

Sejumlah kasus besar pun pernah ditangani sejak ia masih menempuh pendidikan sebagai dokter spesialis forensik di Undip.

Kasus-kasus itu antara lain Bom Bali I (2002), bom Hotel JW Marriott (2003), bom di Kedutaan Besar Australia, bencana alam tsunami di Nanggroe Aceh Darussalam (2004), kecelakaan pesawat Mandala di Medan (2005), Bom Bali II (2005), serta kecelakaan pesawat Sukhoi (2012).

Kepiawaiannya dalam mengungkap identitas jenazah yang sulit teridentifikasi pun membuat namanya cukup diperhitungkan di dunia.

Bahkan, ketika peristiwa kecelakaan pesawat Malaysia Airlines MH17 terjadi di Ukraina beberapa waktu lalu, dia sempat dipanggil ke Belanda untuk membantu proses identifikasi tersebut.

Selain itu, ia juga pernah menangani kasus pembunuhan di Subang serta kasus pembunuhan berantai Dukun Slamet di Banjarnegara.

Harta Kekayaan

Brigjen Sumy Hastry Purwanti tercatat memiliki total harta kekayaan sebesar Rp 5,2 miliar, tepatnya Rp 5.264.250.000.

Hartanya itu terdaftar di dalam Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) KPK yang dilaporkannya pada 13 Februari 2023.

Berikut rincian lengkap daftar harta kekayaan milik Sumy Hastry Purwanti:

A. TANAH DAN BANGUNAN Rp 2.700.000.000

  • Tanah dan Bangunan Seluas 49 m2/49 m2 di KAB / KOTA KOTA JAKARTA PUSAT , HASIL SENDIRI Rp 1.200.000.000
  • Tanah Seluas 370 m2 di KAB / KOTA KOTA SEMARANG , HASIL SENDIRI Rp 1.500.000.000

B. ALAT TRANSPORTASI DAN MESIN Rp 409.000.000

  • MOTOR, YAMAHA 1FD Tahun 2014, HASIL SENDIRI Rp 9.000.000
  • MOBIL, TOYOTA FORTUNER Tahun 2021, HASIL SENDIRI Rp 400.000.000

C. HARTA BERGERAK LAINNYA Rp 5.250.000

D. SURAT BERHARGA Rp 0

E. KAS DAN SETARA KAS Rp 2.150.000.000

F. HARTA LAINNYA Rp 0

Sub Total Rp 5.264.250.000

UTANG Rp 0

TOTAL HARTA KEKAYAAN Rp 5.264.250.000

Biodata

  • Nama: Brigjen. Pol. Dr. dr. Sumy Hastry Purwanti, Sp.F., DFM
  • Tempat, tanggal lahir: Jakarta, 23 Agustus 1970
  • Suami: dr Harry Tjahyanto SpOG
  • Anak: 2
  • Akun Instagram: @hastry_forensik

(Tribunnews.com/Sri Juliati) (Kompas.com)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini