TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah berkomitmen untuk terus mengembangkan ekosistem Electric Vehicle (EV) di Indonesia.
Dalam perkembangannya, Pemerintah turut mengajak seluruh stakeholders terkait untuk berkolaborasi menciptakan ekosistem kendaraan listrik yang massive di Indonesia.
Pengamat Energi dan Kendaraan Listrik Eko Adji Buwono mengungkapkan, value chain atau rantai nilai dari kendaraan listrik merupakan langkah awal yang penting untuk mendapatkan solusi yang tepat untuk tumbuhnya ekosistem EV di Indonesia.
Baca juga: Indonesia-Jepang Sepakat Tingkatkan Kerja Sama Sektor Otomotif, Termasuk Ekosistem Kendaraan Listrik
“Tentu saja harus memahami siapa saja yang terlibat dalam value chain tersebut. Dinamika industri ini harus kita rencanakan dengan baik mulai dari produsen kendaraan, produsen baterai, pemerintah, dan seluruh elemen masyarakat untuk berkolaborasi bersama PLN,” kata Eko dalam keterangan yang diterima, Selasa (2/7/2024).
Eko menambahkan, banyak sekali sektor yang berperan penting dalam berkembangnya industri kendaraan listrik dan semuanya saling terhubung.
“Setiap industri yang ada dalam ekosistem kendaraan listrik di tanah air memiliki peran penting mulai dari pengembangan, produksi, adopsi kendaraan listrik secara global untuk membentuk masa depan mobilitas berkelanjutan di masa depan,” kata Eko.
Kolaborasi dari semua stakeholders, pemerintah, BUMN dan swasta menjadi momentum untuk mendorong percepatan ekosistem kendaraan listrik di Indonesia lebih cepat dan lebih baik lagi.
“Kolaborasi terus digalakkan, mulai dari Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) sekarang sudah dapat dijumpai hampir di semua titik. Terlebih lagi, makin banyaknya model dari kendaraan listrik yang beragam dan bervariasi ini juga buah dari kolaborasi. Semoga kedepannya kolaborasi ini akan terus berlanjut dan lebih banyak lagi yang ikut bergabung,” kata Eko.
Baca juga: Neta Diminta Tingkatkan Produksi dan Jadikan Indonesia sebagai Hub Ekspor Kendaraan Listrik
Hal ini terwujud dalam kolaborasi antara Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi Jawa Timur dan Polda Jawa Timur, pada 28 Juni silam.
Kolaborasi ini mendukung percepatan ekosistem kendaraan listrik di Jawa Timur dengan membuat kolaborasi percepatan pengurusan administrasi konversi motor listrik.
Bertempat di Surabaya, Pemprov Jawa Timur, Polda Jatim dan Kementerian ESDM bersepakat untuk mempercepat proses administrasi konversi motor listrik.
Acara yang juga bentuk sosialisasi ini sebagai upaya untuk meminta dukungan dari SAMSAT di seluruh Polda JATIM untuk mempercepat program konversi motlis dari mulai kegiatan cek fisik di awal proses maupun di akhir konversi serta untuk perubahan STNK dan plat nomor biru.