Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdi Ryanda Shakti
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Polda Sumatera Barat (Sumbar) membantah jika siswa SMP di Kota Padang, Sumbar bernama Afif Maulana (13) tewas akibat disiksa oleh polisi.
Afif Maulana disebut merupakan pelaku tawuran saat itu dan tewas karena melompat dari Jembatan Kuranji ke sungai saat menghindari patroli polisi untuk mencegah tawuran remaja.
Keterlibatan Afif Maulana menjadi pelaku tawuran diperkuat dengan adanya foto yang diduga Afif tengah memegang sebuah senjata tajam jenis pedang berukuran besar.
lam foto yang yang diterima, terlihat sosok yang disebut sebagai Afif itu mengenakan jaket kuning dengan celana pendek hitam.
Di tangannya, bocah tersebut terlihat menggenggam sebilah pedang dengan panjang hampir 1 meter.
Kapolda Sumbar Irjen Suharyono sebelumnya memastikan jika Afif Maulana memang merupakan pelaku tawuran.
Baca juga: Kapolda Sumbar Sebut Sosok G yang Viralkan Kematian Afif Maulana Disiksa Polisi: Sudah Minta Maaf
Dia mengklaim pihaknya sudah mengantongi sejumlah bukti yang mengarah jika Afif merupakan pelaku tawuran saat itu.
"Afif memang pelaku tawuran, handphone nya sudah saya kloning, sudah saya buka, kemaren seminggu kita kesulitan membuka handphone nya afif, karena apa? Karena password ga tau kita, begitu dicoba-coba ternyata tanggal lahir afif itu lah yang akhirnya baru terbuka," kata Suharyono saat dihubungi, Kamis (4/7/2024).
"Dan itu baru bikin kami kaget, wah ternyata Afif itu sudah ada percakapan dengan Aditya itu memang yang mengajak tawuran, itu malah Afif Maulana itu," sambungnya
Bahkan, Suharyono mengklaim pihaknya mendapatkan video yang memperlihatkan Afif Maulana membawa pedang dari handphone Afif yang sudah berhasil dikloning dan bukan settingan.
"(Videok Menggambarkan bahwa Afif maulama membawa pedang. Jam 10 itu menanyakan dulu ke Aditya, "ada tawuran gak malam ini?". Kemudian percakapan kelihatan di HP dan sudah saya screenshot juga, akhirnya di "jawablah kamu ke rumah dulu saja," tuturnya.
Suharyono menga,takan sebelum melakukan tawuran, Afif cs berkumpul terlebih dahulu hingga akhirnya berangkat ke lokasi tawuran yang sudah disepakati dengan lawannya sekira pukul 01.30 WIB.
"Wong itu di pengakuan aditya itu kan Ketua kelompok gangster itu kan salah pergaulan si Afif maulana itu. Salah memilih teman, akhirnya apa? Berangkat menuju sasaran 25 motor dengan 50 kurleb pesertanya mau mengantam gangster lawan itu baru dicegah polisi," ungkapnya.