News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pusat Data Nasional

PDNS Diretas, SafeNet Nilai Kominfo Seperti Merasa Tak Bersalah

Penulis: Rahmat Fajar Nugraha
Editor: Theresia Felisiani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Direktur Eksekutif SafeNet, Nenden Sekar Arum di Jakarta. SafeNet nilai Kominfo seperti tak merasa bersalah dan tak pernah ucapkan permintaan maaf ke publik buntut PDNS yang alami peretasan.

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur Eksekutif SafeNet, Nenden Sekar Arum mengomentari Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) yang alami peretasan. 

Menurutnya situasi saat ini Kominfo seperti tak merasa bersalah dan tak pernah ucapkan permintaan maaf ke publik.

Meski imbas peretasan tersebut, Direktur Jenderal Aplikasi Informatika (Dirjen Aptika) Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Semuel Pangerapan, mundur dari jabatannya. 

Nenden menyebutkan itu tidaklah cukup, Menkominfo Budi Arie dimintanya juga ikut mengundurkan diri. 

"Tidak (Cukup), Budi Arie harus mundur. Dia punya kewenangan paling tinggi sama kebijakan ada pada dirinya," kata Nenden kepada Tribunnews.com di Jakarta Pusat, Rabu (10/7/2024) sore. 

Meski begitu, kata Nenden andai pun Budi Arie mundur masalah tersebut tidak akan selesai. 

"Hanya saja ini sebagai simbolik Menunjukkan Kominfo mengakui kesalahannya," kata

"Kalau sekarang kelihatannya seperti tidak sadar bahwa mereka salah. Minimal minta maaf dan bertanggung jawab untuk semuanya," tegasnya. 

Menkominfo Budi Arie Setiadi usai rapat intern pembentukan Satgas judi online di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu, (22/5/2924). (Tribunnews.com/ Taufik Ismail)

Diketahui Kelompok peretas Pusat Data Nasional (PDN) yang mengatasnamakan Ransomware Gang Brain Cipher akhirnya memberikan kunci enkripsi terhadap peretasan yang dilakukan kepada pemerintah, pada Rabu (3/7/2024).

Bahkan kekinian, pemerintah melalui Menkopolhukam RI Hadi Tjahjanto mengklaim kalau seluruh pelayanan publik sudah kembali pulih usai kelompok peretas memberikan kunci deskripsi tersebut.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini