Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fersianus Waku
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Duta Besar Republik Indonesia untuk Takhta Suci Vatikan, Michael Trias Kuncahyono mengatakan, pemimpin umat Katolik dunia, Paus Fransiskus menjadikan Indonesia sebagai contoh persaudaraan.
Trias mengaku mendapat banyak pertanyaan mengenai apa alasan Paus Fransiskus akan mengunjungi Indonesia pada September 2024 mendatang.
Menurutnya, Indonesia merupakan negara yang ke-66 akan dikunjungi Paus Fransiskus dari total 184 negara yang menjalin hubungan dengan Vatikan.
"Sampai saat ini baru 66 negara yang dikunjungi termasuk Indonesia nanti. Artinya baru 1/3 dari 184 itu," kata Trias dalam sebuah diskusi daring pada Selasa (23/7/2024) malam.
Menurut Trias, Paus Fransiskus mengunjungi Indonesia karena merupakan negara yang patut menjadi contoh.
Sebab, Indonesia memiliki Pancasila, Bhineka Tunggal Ika, dan memegang teguh prinsip gotong royong.
"Itu menjadi contoh yang baik meskipun kita akui bahwa di kita kira-kira ada dinamika politik persaudaraan yang itu sangat wajar," ujarnya.
Baca juga: MUI Ingatkan Pemerintah Indonesia Jaga Muruah, Jangan Bertemu Tokoh Israel
Tris menyebut bahwa Indonesia merupakan negara yang relatif rukun ketimbang negara-negara lain.
Karenanya, dia menambahkan bahwa Paus Fransiskus mengunjungi Indonesia dalam konteks persaudaraan dan dijadikan sebagai contoh.
"Jadi, Paus Fransiskus yang terkenal dengan ensiklik ensiklik fratelli tutti, semua saudara yang dikenal dengan Abu Dhabi bersama Iman besar Al Azhar yang sangat menekankan, menjunjung tinggi persaudaraan menjadikan Indonesia sebagai contoh bersaudara itu," ucap Trias.
Trias mengungkapkan, Paus Fransiskus menganggap seluruh masyarakat Indonesia sebagai saudaranya, apapun latar belakangnya.
"Makanya (kunjungan Paus) tidak hanya penting bagi umat Katolik, meksipun Paus Fransiskus adalah pimpinan tertinggi umat Katolik, tapi juga penting bagi seluruh bangsa Indonesia," imbuhnya.